Beri Selamat ke Joe Biden, Jokowi Harap Hubungan AS Menguat

Jokowi berharap Indonesia-AS memperkuat kerja sama ekonomi, demokrasi, multilateral

AP
Presiden dan Wakil Presiden AS terpilih Joe Biden (kanan) dan Kamala Harris saat penyampaian pidato resmi pertamanya pascapengumuman pemenang pemilu AS, Ahad (8/11) di Wilmington, Delaware.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ucapan selamat atas kemenangan Joe Biden dalam pemilu di Amerika Serikat. Hasil pemilu tersebut, kata dia, merupakan sebuah cerminan harapan masyarakat AS melalui demokrasi.

Baca Juga


"My warmest congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris on your historic election. The huge turn out is a reflection of the hope placed on democracy," kata Jokowi dalam cicitannya di akun resmi Twitter, Ahad (8/11).

Jokowi pun berharap, kemenangan Biden itu dapat meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dengan AS, baik kerja sama di bidang ekonomi, demokrasi, dan multilateral.

"Look forward to work closely with you in strengthening Indonesia-US strategic partnership and pushing forward our cooperation on economy, democracy and multilateralism for the benefit of our two people and beyond," kata Jokowi. 

Joe Biden dari Partai Demokrat unggul dari Donald Trump di pemilu AS. Dalam pidato resmi pertamanya, Ahad (8/11) pagi waktu Indonesia, Biden mengatakan ia memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang tidak mencari perpecahan tetapi akan menyatukan negara.

Biden ingin mempersatukan negara yang saat ini ada dalam cengkeraman pandemi dan masalah ekonomi serta kekacauan sosial. Pidato Biden muncul setelah tiga hari masa penghitungan suara yang penuh ketidakpastian. Biden akhirnya melewati syarat 270 suara elektoral lewat kemenangan di Pennsylvania untuk memenangkan Pilpres AS.

Trump, dikutip AP, masih menolak mengakui kemenangan Biden. Ia mengancam mengambil langkah hukum atas penghitungan suara. Trump dipastikan tidak akan berhenti terkait hasil pemilu AS. Ia sudah mencicit kalau ia menenangkan pemilu. Cicitannya dengan huruf kapital sudah disebut Twitter sebagai penyesatan informasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler