Fasilitas Rusak, PA 212: Mungkin Efek Tumpah Ruah Massa
Massa penjemput HRS diyakini tidak secara sengaja merusak fasilitas bandara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin membantah isu yang menyebut massa penjemput Habib Rizieq Shihab (HRS) pada Selasa (10/11) sengaja merusak fasilitas bandara. Namun ia tak menampik jika kerusakan bisa saja terjadi secara tak disengaja mengingat massa penjemput berjumlah sangat banyak.
"Setahu saya tidak ada yang merusak. Karena bahasanya yang namanya merusak ada perlakuan sengaja. Mungkin kalau dampak tumpak ruahnya massa yang jutaan itu mungkin ada (kerusakan) karena dorongan massa," kata Novel, Rabu (11/11).
Novel meminta bukti dari pihak manapun yang menuduh massa penjemput HRS merusak fasilitas bandara. Ia menantang balik agar perusak fasilitas bandara diselidiki supaya tak menimbulkan fitnah.
"Perlu diselidiki dulu siapa orang itu? Tidak menutupi kemungkinan pihak yang tidak senang dengan pulangnya Imam Besar HRS," ujar Novel.
Novel menyebut massa penjemput HRS mayoritas berasal dari peserta aksi 212. Selama aksi 212 berlangsung tiga tahun belakangan ini, ia mengklaim kebersihan dan ketertiban selalu terjaga.
"Karena kalau massa kami sudah teruji dari tahun 2016-2019 momen reuni 212 super damai, tertib dan bersih sampai sampai rumput saja tidak terinjak yang memang kami jaga," ucap Novel.
Terminal 3 bandara Soekarno-Hatta mengalami kerusakan pascakedatangan massa simpatisan HRS yang tiba di Tanah Air pada Selasa (10/11). Beberapa fasilitas mulai dari tanaman hias, bangku, hingga outlet simcard bandara di sekitar Terminal 3 terpantau rusak.
Berdasarkan pantauan Republika, kerusakan terjadi karena mayoritas massa yang mendapat tempat jauh dari hall Terminal 3 memilih mencari lokasi tinggi dan memanjatnya untuk melihat dan menyapa HRS. Namun di akhir penjemputan, sejumlah orang terlihat membawa kantung sampah dan memungut sampah di sekitarnya.