Polisi: Tidak Ada yang Paksa Tiga Bocah untuk Mengamen

Polisi sebut tiga bocah ini mengamen dan memulung untuk bertahan hidup.

Republika/Rakhmawaty La'lang
Anak jalanan (ilustrasi)
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat memastikan kabar tiga anak telantar di jembatan Pasar Pagi Tambora diduga dieksploitasi adalah tidak benar.


“Berdasarkan pengecekan terkait tiga anak yang mengaku dieksploitasi itu tidak benar,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi, di Jakarta, Kamis.

Dikatakan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa ketiga anak tersebut di Gedung Olah Raga (GOR) Cengkareng.

Arsya menjelaskan RR (10) tidak memiliki tempat tinggal, sedangkan RM (9) dan N (5) kabur dari rumah. Mereka mengamen dan memulung untuk bertahan hidup.

“Jadi tidak ada yang menyuruh dan hasilnya digunakan untuk keperluan seperti makan, minum dan susu serta membeli gitar untuk mengamen,” kata dia.

Selain itu, ketiga anak itu memotong rambutnya sendiri. Sebelumnya, dua dari tiga anak telantar di jembatan Pasar Pagi Tambora yang sempat diamankan sementara di GOR Cengkareng, Jakarta Barat yakni RM (9) dan N (5) telah kembali ke orang tuanya di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sedangkan RR (10) rencananya akan dibawa ke panti sosial anak karena yang bersangkutan telah yatim piatu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler