Jerman Dakwa 12 Warga yang Rencanakan Serang Masjid     

Warga Jerman yang merencanakan menyerang masjid berasal dari sayap kanan.

dw.com
Warga Jerman yang rencakan serang masjid berasal dari sayap kanan. Masjid di jerman
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN –  Sebanyak 12 pria di Jerman telah dituduh melakukan perencanaan serangan bersenjata di masjid dengan tujuan membunuh atau melukai sebanyak mungkin Muslim. 

Baca Juga


"Mereka bertujuan melalui serangan terhadap masjid dan pembunuhan serta melukai sebanyak mungkin Muslim untuk menciptakan kondisi seperti perang saudara," jaksa mengumumkan dalam pernyataan Jumat, (14/11).

Jaksa mengidentifikasi tersangka sebagai 11 anggota geng dan satu kaki tangan dan semuanya adalah warga negara Jerman berusia antara 31 dan 61. Mereka telah rutin bertemu untuk merencanakan serangan teror, tetapi terdapat satu tersangka yang berjanji untuk menyumbang 50 ribu euro untuk membiayai pembelian senjata.  

Para pejabat juga mencatat bahwa jumlah uang tunai dalam kisaran empat digit telah ditemukan di rumah para tersangka.  

Jaksa penuntut di Kota Stuttgart tenggara mengatakan satu tersangka telah ditahan sementara kesebelas tersangkal lainnya masih buron.  

Pihak berwenang juga mengatakan tersangka lain telah meninggal saat dalam tahanan. Dia telah melakukan bunuh diri dan bahwa tidak ada bukti tindak kesalahan prosedural. 

Ini terjadi karena Jerman telah mengalami serangkaian serangan oleh elemen sayap kanan baru-baru ini, yang menargetkan minoritas dan pengungsi.  

Seorang simpatisan sayap kanan yang dicurigai saat ini diadili atas pembunuhan politisi konservatif Walter Luebcke, yang meminta para pengungsi diberikan dukungan dan sambutan yang mereka butuhkan selama krisis pengungsi 2015. Keberadaan simpatisan sayap kanan juga terungkap eksis di kalangan polisi dan militer Jerman.

Sumber:  https://en.abna24.com/news//twelve-men-charged-in-germany-with-plotting-mosque-attack-murder-muslims_1086228.html

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler