Bank Kalsel Kucurkan Rp 50 Miliar ke PNM Venture Capital
Dana yang dikucurkan digunakan untuk pembiayaan modal kerja bidang modal ventura.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan berupaya meningkatkan perekonomian daerah, salah satunya dengan menyalurkan kebutuhan permodalan bagi pelaku UMKM daerah. Bank Kalsel mengucurkan kredit modal kerja ke PT Permodalan Nasional Madani Venture Capital (PNMVC) senilai Rp 50 miliar.
PNMVC merupakan anak perusahaan dari PNM yang berdiri sejak 28 Oktober 1999, dan memiliki komitmen yang sama dengan Bank Kalsel untuk mendukung peningkatan UMKM nasional.
Kepala Divisi Kredit Bank Kalsel Marthin Jonathan L mengatakan kredit modal kerja yang dikucurkan sebesar Rp 50 miliar yang akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan modal kerja bidang usaha modal ventura, khusus pada pembiayaan usaha produktif ke perusahaan pasangan usaha (PPU) anak perusahaan dari PNMVC.
“Betapa pentingnya dukungan dari segala pihak bagi para pelaku UMKM,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/11).
Menurutnya peran UMKM memiliki potensi dan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. UMKM disebut pula sebagai tulang punggung ekonomi nasional ditinjau dari kemampuannya untuk bertahan dalam perubahan kondisi yang cepat, seperti halnya yang pernah terjadi pada krisis global 1998.
“Kita semua mengetahui bahwa UMKM merupakan salah satu pondasi perekonomian nasional, tak terkecuali di daerah. Atas hal tersebut, kami meyakini bahwa dukungan yang masif terhadap pelaku UMKM dinilai sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang saat ini berada dalam kondisi yang kurang baik,” ucapnya.
Sementara Komisaris Utama Bank Kalsel Dr. H. Ary Bastari menambahkan kerja sama permodalan ini dapat meningkatkan sinergitas bisnis positif dalam mendukung peningkatan kinerja kedua belah pihak, terkhusus memiliki manfaat bagi para pelaku UMKM.
“Dengan terjalinnya hubungan kerja sama antara Bank Kalsel dengan PNM Venture Capital, kami berharap dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, khususnya bagi pelaku UMKM dalam mengakses kebutuhan permodalan maupun pendampingan usaha. Selain itu, sebagai fondasi utama dalam peningkatan perekonomian nasional, kerja sama ini juga diharapkan dapat berperan dalam menyokong program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya.