Laporan: 40 Persen Mahasiswa Muslim California Dilecehkan
Mahasiswa Muslim di California kerap menerima pelecehan
REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-CA) Cabang California mengumumkan laporan baru yang menunjukkan bahwa hampir 40 persen Muslim yang kuliah di California menghadapi pelecehan atau diskriminasi.
Laporan lengkapnya dirilis pada 18 November 2020 berjudul "Laporan Iklim Kampus 2019-2020: Islamofobia di Kampus dan Dampaknya pada Mahasiswa Muslim." Dilansir dari laman CAIR resmi, Rabu (18/11).
Laporan ini didasarkan pada temuan dari survei di seluruh negara bagian California terhadap sekitar 570 mahasiswa Muslim di lebih dari 60 institusi pendidikan tinggi, terutama di seluruh negara bagian California, termasuk universitas dan perguruan tinggi negeri dan swasta.
Laporan tersebut bertujuan untuk memahami sejauh mana Islamofobia, prasangka tertutup terhadap Islam dan Muslim, memanifestasikan dirinya ke dalam lingkungan kampus.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa hampir 40 persen mahasiswa Muslim yang disurvei mengalami pelecehan atau diskriminasi berdasarkan identitas agama mereka oleh teman sebaya, administrator kampus, dan personel kampus.
Hampir 72 persen mahasiswa Muslim yang disurvei melaporkan bahwa sekolah mereka gagal membuat pernyataan, akomodasi, atau mengatasi dampak masalah kebijakan signifikan yang berdampak pada komunitas mereka.
Selain itu, 30 persen mahasiswa Muslim yang disurvei melaporkan pelecehan atau diskriminasi karena advokasi mereka pada masalah yang terkait dengan identitas Muslim mereka.
Hasil survei menyoroti bahwa mahasiswa Muslim yang terlibat dalam advokasi politik atas nama masalah Palestina menjadi sasaran pelecehan dan diskriminasi yang mengerikan dan terus-menerus.
Mahasiswa Muslim juga melaporkan tingkat ketidaknyamanan yang tinggi di berbagai lingkungan kampus. Mereka juga ada keterbatasan kemampuan untuk mengekspresikan diri pada isu-isu yang berkaitan dengan identitas agama mereka.
Temuan survei ini menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa Muslim telah menjadi lebih terlihat di kampus, mereka masih mengalami stereotip yang meluas, mikroagresi, pelecehan, dan diskriminasi karena identitas agama atau advokasi politik mereka.
"CAIR-CA terus memerangi dengan sengit pelecehan dan diskriminasi anti-Muslim melalui upaya legislatif dan layanan hukum langsung," kata Pengacara Pelaksana Hak Sipil CAIR-LA, Amr Shabaik.
"Namun, mahasiswa Muslim melaporkan pelecehan dan diskriminasi pada tingkat yang mengkhawatirkan, menunjukkan perlunya administrator perguruan tinggi untuk secara aktif memerangi Islamofobia di kampus mereka. Laporan kami memberikan rekomendasi dan langkah yang dapat diambil administrator untuk mengatasi masalah yang mungkin dihadapi siswa Muslim sehingga semua siswa merasa diterima, dihargai, dan dihormati di semua kampus California,” kata CAIR-LA.
CAIR-CA adalah organisasi advokasi dan kebebasan sipil Muslim terbesar di California. Misinya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam, melindungi hak-hak sipil, mempromosikan keadilan dan memberdayakan Muslim Amerika.