Dompet Dhuafa Lepas Juang 121 PM Etos ID
Lepas Juang para alumni dapat mengambil momentum untuk menguatkan nilai kebermanfaat
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan) melalui program Etos ID menyelenggarakan Lepas Juang Penerima Manfaat (PM) Etos ID Angkatan 2016 pada Sabtu (21/11) lalu. Dalam prosesi Lepas Juang ini 121 PM Etos ID dari 16 kampus terbaik se-Indonesia disahkan sebagai alumni penerima manfaat DD Pendidikan.
Kegiatan Lepas Juang yang diselenggarakan secara daring via Zoom ini mengangkat tema “Lanjutkan Kebermanfaatan”. Dengan harapan, melalui Lepas Juang para alumni dapat mengambil momentum untuk menguatkan nilai kebermanfaatan.
Direktur DD Pendidikan Syafi’ie El Bantanie, berpesan jika seorang pemuda harus memiliki kekuatan, kesabaran, dan keteguhan dalam berjuang. Tidak berhenti untuk terus berjuang sampai maut yang hanya akan menghentikan.
Berbeda lagi dengan Fherdes Setiawan, Manajer Etos ID, ia mengatakan bahwa nilai kebermanfaatan adalah nilai utama dan harus tetap dilanjutkan meskipun program telah selesai. Sebab konsistensi dan jangkauan merupakan dua poin penting untuk diingat dan dijalankan oleh setiap individu.
Pada kesempatan yang sama turut dilaksanakan Talkshow Inspiratif dengan tema “Cipta, Karsa dan Karya untuk Indonesia” yang dibawakan Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T. M. Eng, alumni penerima beasiswa Dompet Dhuafa dan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang menyampaikan betapa pentingnya belajar soft skill dan hard skill ketika di kampus. Karena dua hal tersebut akan membentuk pribadi, juga sebagai bekal untuk memberikan dampak secara global.
“Jadilah orang yang memberikan kebermanfaatan bagi dirinya. Bangsanya, keluarganya dan negaranya,” pesannya dalam siaran persnya, Rabu (25/11).
Pesan Prof. Heri sejalan dengan pemberdayaan alumni untuk berjejaring. Menurut Miftah Rizkamuna, Koordinator Aliansi Strategis DD Pendidikan, pemberdayaan alumni merupakan salah satu hal penting dengan tujuan berjejaring, bereuni, aktualisasi dan kolaborasi, selain itu sebagai sarana untuk kontribusi, pengembangan karir dan personal branding.
“Menjadi alumni harusnya menambah dampak yang besar pada kebermanfaatan,” ujar Miftah.
Pada sesi terakhir, Guru Agung Pardini, GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa, memberikan epilog sebagai penguatan dari acara lepas juang ini. Bagi Guru Agung saat ini banyak orang yang lebih senang bekerja di perusahaan, menurutnya sudah saatnya pemuda memulai menciptakan dan menjadi pribadi yang sesuai dengan tuntutan zaman, sebab hal ini akan menjadi perubahan bagi perekonomian.
“Pengembangan kemampuan kepemimpinan, menciptakan banyak kolaborasi, melakukan kombinasi teknologi, adalah beberapa bentuk dalam pengembangan soft skill bagi setiap individunya,” tutup Guru Agung Pardini Penuh Semangat (AM).