KIM Bantu Edukasi Warga Jadi Pemilih Cerdas, Sehat dan Damai

Tugas Kominfo menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat

Istimewa
Acara diskusi dengan tema
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Serentak 2020 akan dilaksanakan di 270 tempat terdiri dari 9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota pada 9 Desember 2020. Sebelumnya, langkah kebijakan melaksanakan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid -19 sempat menimbulkan gejolak di masyarakat.

KPU kemudian mengeluarkan aturan khusus untuk setiap pelaksanaan tahapan Pemilihan, disesuaikan dengan situasi kenormalan baru. Pemerintah pun mendukung setiap langkah penyesuaian dalam tahapan Pemilihan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keamanan rakyat.

“Keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah segalanya. Untuk itu pelaksanaan Pilkada Serentak, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat juga menjaga kualitas dan kedewasaan demokrasi,” ujar Plt. Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan dalam rilisnya, Rabu (25/11).

Tugas Kominfo, lanjutnya adalah menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menentukan masa depan pembangunan daerahnya dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Tugas ini dapat terwujud jika didukung oleh berbagai stakeholder, atau mitra strategi termasuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra Kominfo dalam sosialisasi Pilkada Serentak 2020.

“Masyarakat dituntut untuk tetap cerdas memilih siapa yang akan memimpin di masa depan. Di samping tuntutan lain yang tidak kalah krusial yakni untuk tetap menajga iklim damai sepanjang berlangsungnya pesta demokrasi. Pemilih cerdas, pemilih sehat dan pemilih damai menjadi pesan kunci Pilkada Serentak 2020,” ujar dia.

Harapannya, lanjut Bambang semangat para pegiat KIM sebagai pilar terdepan dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat dapat terus terpelihara. Menurutnya, ajakan kepada masyarakat untuk optimis, bahwa suara tidak akan sia-sia, dapat lebih mudah diterima jika disampaikan oleh orang yang tepat dan cara yang tepat.

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) menjadi salah satu mitra strategis pemerintah sehingga KIM dapat berperan sebagai motor penggerak untuk mengedukasi masyarakat agar tetap berpartisipasi aktif dan cerdas dalam Pilkada Serentak 2020 dengan


memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19 hingga ke seluruh pelosok negeri.

Dalam pilkada di masa pandemi, pemerintah memang mengoptimalkan sosialisasi lewat media digital. Namun tidak semua wilayah di Indonesia memiliki akses internet yang memadai.

Misalnya di wilayah Indonesia bagian timur yang masih terkendala jaringan, sehingga sosialisasi lewat media digital belum bisa dilakukan denhan optimal. Di sini peran KIM sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi langsung dengan warga dengan berbagai media yang sesuai dengan kearifan lokal, seperti rembug warga atau kegiatan sosial lainnya.

Terkait pemanfataan media sosial untuk sosialisasi Pilkada Serentak, KPU selaku penyelenggara Pemilihan telah melakukan penyebaran konten sosialisasi secara masif di seluruh media sosial ofisial KPU RI dan daerah.

“Kami sudah mengotimalkan hampir 99 persen medsos yang ada untuk sosialisasi semua regulasi tentang pemungutan dan penghitungan suara. Termasuk kepada KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai pelaksana di lapangan,” kata Deputi Dukungan Teknis KPU, Eberta Kawima.

Polri pun selaku pihak keamanan tidak mau ketinggalan dalam pemanfatan media sosial. Polri berusaha keras meyakinkan masyarakat akan terjaminnya keamanan Pemilihan demi terwujudnya target partisipasi masyarakat dan kekondusifan jalannya Pemilihan.

“Polri sangat mengikuti perkembangan, lewat media sosial Polri menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada Serantak. Ada diskusi dan workshop mengundang para Kabid Humas seluruh Indonesia untuk menjelaskan persiapan Pemilihan. Ini pertaruhan negara dalam penyelanggaraan negara. Kami Polri, dibantu TNI siap mengamankan pelaksanaan Pemilihan ini. Warga tidak usah takut, pelaksanaan ini akan berjalan aman dan lancar,” kata Kabag Yaninfodok Biro PID Divisi Humas Polri, Kombes Tjahyono Saputro.

Sementara, para lembaga terkait seperti Kominfo, KPU dan Polri didorong untuk mampu mengoptimalkan media sosial dengan tepat sasaran, sesuai dengan konten dan target sasaran audience yang ingin diraih.

“Pengguna medsos mayoritas milenial dan generasi Z ini adalah pemilih pemula. Sehingga penggunaan medsos itu sangat efektif (dalam sosialisasi Pilkada Serentak 2020). Banyak hal yang bisa dibuat oleh KIM untuk dijadikan konten, misalnya dengan infografis dan video kreatif seperti di aplikasi TikTok atau platform lain yanh populer seperti Facebook, dan jangan lupa memakai hashtag supaya gampang dicari orang,” ujar Praktisi Media Sosial, Wicaksono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler