Masjid Lautze dan Rasa Keingintahuan

Masjid Lautze dibangun atas dasar keingintahuan warga Tionghoa tentang Islam.

Republika TV/Surya Dinata
Adzan di Masjid Lautze
Rep: Surya Dinata Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara tentang Islam di kawasan Sawah Besar, Jakarta, tentu tak lepas dari keberadaan Masjid Lautze. Dibuka sejak 1997, Masjid Lautze telah menjadi rumah belajar muslim keturunan Tionghoa.


Hampir 1.600 orang telah mengucapkan syahadat di masjid ini. 90 persen diantaranya warga keturunan Tionghoa.

Seiring berjalan waktu, masjid ini pun sering dikunjungi wisatawan. Arstiektur bangunan bergaya tiongkok yang didominasi warna hijau, merah, dan kuning, mirip sebuah klenteng tentu sangat menarik perhatian untuk dikunjungi. Kini, Masjid Lautze telah menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di Jakarta.

Humas Masjid Lautze, Yusman Iriansyah menjelaskan sejarah masjid ini diawali dengan berdirinya Yayasan Haji karim Oei yang bertujan menyampaikan informasi Islam kepada warga etnis keturunan khususnya. Hal itu, menurut dia, agar warga etnis keturunan merasa nyaman, seolah berada di lingkungannya sendiri.

Yusman pun mengakui bahwa keberadaan Masjid Lautze sangat bermanfaat bagi warga sekitar, seperti halnya menjalin kerja sama dengan lembaga amil zakat untuk membuka klinik atau rumah sehat. Memberikan pengobatan gratis kepada warga maupun mualaf yang tinggal di sekitar masjid.

 

 

Videografer | Surya, M Rizki, Havid Al Vizki

Video Editor | Surya Dinata

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler