3 Sandera Israel Senyum Bersama Hamas, Sampai di Israel, Mereka Dilarang Begini

Sandera warga Israel dalam keadaan sehat dan tidak terluka.

Tangkapan Layar
Sandera Israel tersenyum saat dibebaskan Hamas.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tiga wanita Israel yang semula disandera Hamas di Gaza Palestina, kini telah kembali kepada keluarganya. Mereka adalah Emily Damari, Romi Gonen, dan Doron Steinbrecher.

Baca Juga


Ketika dilepas pasukan al Qassam, ketiganya tersenyum menerima hadiah tas kenang-kenangan. Kemudian mereka dibawa petugas palang merah internasional untuk kembali ke Israel.

Sampai di Israel, mereka menjalani pemeriksaan medis. Channel 12 mengkonfirmasi para tawanan tidak mengalami penyiksaan atau perlakuan buruk dalam bentuk apapun. Namun, Pemerintah Israel melarang ketigasnya untuk berbicara kepada media.

Mereka tampak sehat dan tersenyum. Berbeda dengan rakyat Palestina yang ditahan Israel, banyak di antara mereka yang sakit dan syahid di dalam penjara.

Brigade Al-Qassam sayap militer Hamas menyiarkan rekaman pada Ahad (19/1/2025) malam yang menunjukkan pembebasan tiga tahanan wanita Israel di jantung kota Gaza. Ini merupakan bagian dari tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata antara Gaza dan Israel, dikutip dari laman Palestine Chronicle, Senin (20/1/2025)

Rekaman tersebut menangkap tiga tahanan Israel yang terlihat lega dan bahagia, ketiganya tersenyum dan nampak sehat. Tiga tawanan itu juga menunjukkan mereka menerima hadiah peringatan dari Brigade Al-Qassam sebelum serah terima.

Video tersebut juga mendokumentasikan pergerakan para pejuang Al-Qassam dan kendaraan militer melalui jalan-jalan di Kota Gaza, yang berpuncak pada lokasi penyerahan, dengan kerumunan orang Palestina yang meneriakkan yel-yel untuk mendukung perlawanan.

 

 

Pembebasan berlangsung di Saraya Square di pusat Kota Gaza, di mana ketiga wanita Israel itu diserahkan oleh Al-Qassam kepada Komite Palang Merah Internasional, yang kemudian menyerahkan mereka kepada militer Israel.

Sebelumnya pada hari Ahad, Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, mengkonfirmasi keputusan untuk membebaskan para tawanan. Yakni Rumi Jonin (24 tahun), Emily Damari (28), dan Doron Shtenber Khair (31). Dalam sebuah pernyataan di Telegram, ia menjelaskan bahwa pembebasan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan Banjir Al-Aqsa.

Pada Rabu lalu, Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengumumkan bahwa para mediator telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza.

Fase pertama gencatan senjata ini akan berlangsung selama 42 hari. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel akan membebaskan 1.977 tahanan Palestina, termasuk 290 orang yang menjalani hukuman seumur hidup, dengan imbalan pembebasan 33 tahanan Israel yang ditahan di Gaza.

Sebelumnya, diberitakan IMEMC News, International Middle East Media Center pada Senin (13/1/2025), seorang pria Palestina bernama Moataz Abu Zneid (35 tahun) dari Dura, selatan Hebron, yang telah ditahan Israel tanpa tuduhan selama lebih dari satu tahun, dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Soroka Israel pada Ahad (12/1/2025) setelah mengalami penyiksaan dan kelalaian medis oleh Israel.

 

Komisi Tahanan Palestina mengatakan syahidnya Abu Zneid dari Dura yang ditawan Israel, maka jumlah syuhada dari kalangan tawanan dan tahanan di penjara-penjara Israel meningkat menjadi 55 syuhada yang identitasnya telah diketahui. Data tersebut sejak Oktober 2023.

Pada akhir tahun 2023, media Israel soroti kepulangan para tawanan Israel yang dibebaskan dari Gaza tanpa mengalami penyiksaan atau perlakuan buruk. Channel 12 Israel mengatakan, mereka bertemu dengan sejumlah kerabat tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza.

Profil tiga sandera warga Israel

Sandera warga Israel yang sudah dibebaskan Hamas - (Erdy Nasrul/Republika)

Profil singkat mereka adalah sebagai berikut,

Pertama, Romi Gonen

Romi Gonen adalah seorang wanita berusia 23 tahun. Romi Gonen menjadi salah satu dari tiga sandera yang akan dibebaskan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata.

Romi diculik oleh Hamas dari Festival Musik Nova pada 7 Oktober 2023, setelah Operasi Badai Al-Aqsa.

Pada saat kejadian, Romi sedang berbicara di telepon dengan ibunya, Meirav, ketika berusaha melarikan diri bersama teman-temannya dengan kendaraan.

Romi meninggalkan festival untuk menyelamatkan diri. Namun dia tertangkap dan dibawa ke Gaza.

Doron Steinbrecher

Dikutip dari Times of Israel, Doron Steinbrecher merupakan seorang perawat hewan berusia 31 tahun. Sama seperti Romi Gonen, Doron Steinbrecher juga menjadi korban penculikan dalam serangan 7 Oktober.

 

Saat itu, Doron berada di apartemennya di Kibbutz Kfar Aza, yang menjadi sasaran serangan Hamas.

Pada pukul 06:30 pagi, seluruh penghuni kibbutz berlari ke ruang aman untuk berlindung. Doron sempat menghubungi orangtuanya melalui telepon pada pagi hari itu. Dia mengabarkan bahwa kelompok bersenjata sudah berada di gedungnya.

Ia mengirimkan pesan suara kepada teman-temannya yang berisi kata-kata terakhir sebelum diculik: "Mereka telah tiba, mereka menangkapku." Setelah penculikan Doron, keluarganya hanya mendapatkan sedikit informasi. Mereka diberitahukan bahwa Doron dianggap hilang.

Ketiga, Emily Damari

Dia merupakan seorang wanita berusia 27 tahun.

Wanita ini adalah salah satu sandera yang diculik di Kibbutz Kfar Aza pada 7 Oktober 2023, lapor Times of Israel.

Emily memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Inggris-Israel. Pesan terakhirnya yang diterima keluarga sekitar pukul 10.00 pagi mengungkapkan, kelompok bersenjata telah memasuki lingkungan tempat tinggalnya.

Suara tembakan juga terdengar di sekitar apartemennya hari itu. Seorang teman yang selamat, Bar Kislev melihat mobil Emily dikendarai oleh seorang militan dan bergegas menuju Gaza. Kislev yakin bahwa saat itu Emily dan beberapa orang lainnya diculik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler