Hamas Beri Tas Bingkisan untuk Sandera, Warga Israel Tersenyum, Ini Isinya
Ketiga wanita sandera tersebut kemudian diserahkan kepada Palang Merah.
REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Kelompok pejuang Hamas merilis video yang memperlihatkan pembebasan sandera Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher dari penahanan di Jalur Gaza pada Ahad.
Video tersebut memperlihatkan para agen Hamas memberikan 'tas bingkisan' dan 'sertifikat' kepada para sandera sebelum mereka dibebaskan. Tas-tas tersebut dilaporkan berisi foto-foto mereka saat ditawan. Para sandera pun terlihat tersenyum.
Rekaman itu juga memperlihatkan Hamas membawa para sandera ke sebuah titik pertemuan di alun-alun pusat di Kota Gaza ditemani oleh puluhan pria bersenjata. Mereka meneriakan takbir, nyanyi kemenangan, dan meneriakkan yel-yel, tempat ratusan warga Palestina berkumpul.
Ketiga wanita tersebut kemudian diserahkan kepada Palang Merah. Dalam video tersebut, seorang perwakilan Palang Merah terlihat menandatangani dokumen yang diberikan oleh para agen Hamas, sebelum para sandera diserahkan.
Ketiga sandera tersebut diketahui diserahkan oleh Brigade Al-Qassam di Alun-Alun Saraya, Gaza City tengah, pada Ahad waktu setempat.
Ratusan personel Al-Qassam dan kendaraan-kendaraan mereka dilaporkan ramai berhimpun di Gaza City tengah ketika proses penyerahan sandera berlangsung.
Militer Israel selanjutnya memastikan bahwa mereka telah menerima pemberitahuan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bahwa ketiga sandera, atas nama Romi Genen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher, telah diterima dari Hamas.
Zionis menyatakan bahwa ketiga sandera wanita tersebut sudah mereka terima dari Palang Merah. Menurut harian Yedioth Ahronoth, ketiga sandera dibebaskan dalam keadaan sehat.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Ahad pukul 11:15 pagi waktu setempat setelah implementasinya sempat tertunda hampir tiga jam karena Israel menuduh Hamas menunda-nunda merilis nama sandera yang akan dibebaskan.
Gencatan senjata sebelumnya direncanakan mulai berlaku pukul 08:30 pagi.
Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 47.000 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai 110.700 lainnya.
Agresi tersebut menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang serta mengakibatkan kehancuran luas dan krisis kemanusiaan yang merenggut nyawa ribuan lansia dan anak-anak.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap petinggi otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan bekas petinggi otoritas pertahanan Yoav Gallant atas dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Rezim Zionis pun saat ini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasiona