Donald Trump Kampanye untuk Dua Kandidat Senator Georgia
Suara di Georgia akan sangat menentukan bagi Partai Republik di Senat AS
REPUBLIKA.CO.ID, GEORGIA -- Presiden AS Donald Trump berkampanye untuk dua kandidat senator Partai Republik di Georgia pada Sabtu (5/12). Namun, sebagian anggota partai justru mengaku khawatir hal ini tidak akan membantu upaya membalikkan kekalahan Trump atas hasil pemilu presiden di sana.
Dalam kampanye pertamanya setelah dinyatakan kalah atas Joe Biden dari Partai Demokrat, Trump mengingatkan massa pendukung bahwa ia datang ke Georgia demi membujuk mereka agar memberikan suara untuk Partai Republik dalam pemilu ulang Senat, 5 Januari 2021. Namun ia kemudian menyatakan kembali klaim mengenai kecurangan yang meluas di wilayah itu dalam pemilihan presiden lalu, tanpa memaparkan bukti.
"Mereka menipu dan mencurangi pemilu presiden, tetapi kita masih akan memenangkannya. Dan mereka akan berupaya mencurangi pemilihan (Senat) ini juga," kata Trump kepada massa.
Bagaimanapun, klaim-klaim kecurangan yang dilontarkan Trump tersebut telah dibantah oleh pelaksana pemilu negara bagian dan juga federal. Sejumlah gugatan hukum yang diajukan oleh tim kampanye Trump pun terkait hal ini sebagian besar telah ditolak.
Kemenangan Biden di Georgia merupakan yang pertama kalinya bagi kandidat Partai Demokrat sejak 1992. Berdasarkan penghitungan ulang, disertai peninjauan manual terhadap sekitar lima juta surat suara, tidak ditemukan penyimpangan yang signifikan.
Pada hari yang sama, Trump juga mengatakan bahwa gugatannya telah diajukan kepada Mahkamah Agung dengan "sangat cepat"--tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pemilu ulang Senat Georgia pada Januari mendatang menjadi kompetisi bagi dua kandidat senator Partai Republik, David Perdue dan Kelly Loeffler, dengan kandidat dari Partai Demokrat, Jon Ossoff dan Raphael Warnock, untuk memperebutkan negara bagian yang tidak pernah dimenangkan senator Demokrat selama 20 tahun terakhir. Pemilihan itu akan menentukan partai mana yang nantinya akan menguasai Senat AS.
Partai Demokrat, yang telah menempati posisi mayoritas di Dewan Legislatif, perlu memenangkan dua kursi senator di Georgia untuk dapat berkuasa di Senat. Jika Partai Republik memenangkan satu kursi saja, maka mereka akan tetap menjadi mayoritas dan mampu menjegal agenda Biden.
Sementara, Joe Biden mengatakan bahwa dirinya juga akan mengunjungi Georgia dalam rangka berkampanye untuk dua kandidat Demokrat, namun ia tidak menyampaikan mengenai waktu perjalanannya.