Sulitnya Mengirim Logistik Pilkada di Desa Terluar
Mereka harus berjibaku melawan sulitnya medan desa terluar di Kabupaten Semarang.
REPUBLIKA.CO.ID, Cuaca ekstrim yang berlangsung di wilayah Kabupaten Semarang dalam beberapa hari menjelang pemungutan suara, tak menghalangi para petugas Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Sumowono dalam mendistribusikan logistik pemilihan bupati dan wakil bupati Semarang 2020, tepat waktu.
Di tengah guyuran hujan--yang dalam dua hari terakhir-- turun sepanjang hari, mereka harus berjibaku melawan sulitnya medan wilayah desa terluar, di Kabupaten Semarang. Seperti halnya proses pendistribusian logistik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2020 ke Desa Duren, Kecamatan Sumowono yang dilaksanakan, Senin (7/12) pagi ini.
Beberapa kali armada pengangkut logistik harus terjebak saat melintas di jalanan tanah yang lembek dan licin, akses menuju Desa Duren. Mereka juga harus menerobos jalan penghubung antar desa yang terjal khas wilayah perbukitan.
Ketua KPU Kabupaten Semarang, Maskup Asyadi mengatakan, wilayah Desa Duren, Kecamatan Sumowono merupakan salah satu desa terluar dengan akses penghubung yang masih cukup minim. “Karena desa yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung tersebut sulit nyaris terisolir,” ungkapnya, di Ungaran.
Desa tersebut, lanjut Maskup, masih sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat, karena memang infrastruktur jalan menuju Desa Duren yang kurang memadai. Sehingga, armada (mobil) pengangkut logistik pemilihan tidak bisa menjangkau lokasi desa dan proses pengiriman logistik harus dilanjutkan dengan cara konvensional, diusung menuju balai desa setempat.
Berdasarkan, laporan petugas PPK Sumowono, proses pengiriman logistik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2020 untuk wilayah Desa Duren –hari ini-- bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal, meskipun di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta harus melalui medan yang cukup sulit.
“Sesuai dengan rencana, setelah tiba di Balai Desa Duren, tahapan berikutnya logisti tersebut akan bergeser ke tempat pemungutan suara (TPS), sehari menjelang pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2020,” tegasnya.
Ketua Panwascam Sumowono, Bawan Sabdono Prihadi menambahkan, proses pendistribusian logistik untuk Desa Duren dilaksanakan bersamaan dengan Desa Pledokan. Mekanismenya, usai membongkar logistik di Desa Pledokan, petugas PPK Sumowono melanjutkan pengiriman menuju Desa Duren.
Namun, karena Desa Duren tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat, logistik tersebut dijemput di tengah perjalanan oleh Linmas dibantu oleh Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Desa setempat. "Selanjutnya logistik tersebut diusung menuju ke Balai Desa Duren," ujarnya.
Maskup menambahkan, selain wilayah Des Duren, ada juga TPS yang lokasinya tidak dapat diakses langsung dari pusat kecamatan, seperti Dusun Sapen dan Borangan, di wilayah Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus. Untuk keperluan distribusi logistik bagi kedua dusun tersebut akan dilaksanakan melalui Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Berbeda dengan wilayah Desa Duren, akses jalan untuk pengiriman logistik menuju Dusun Sapen dan Borangan relatif lebih mudah untuk diakses kendaraan roda empat. “Sehingga untuk pengiriman logitik oleh PPK Pringapus rencananya akan dilaksanakan Selasa (8/12) besok,” tambahnya.
Di lain pihak, Maskup juga menyampaikan, menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2020, 9 Desember 2020 nanti, sejumlah kendala konektivitas jaringan internet di sejumlah lokasi TPS, di wilayah Kabupaten Semarang telah dapat diantisipasi melali penggantian provider.
Meskipun kemampuan sinyalnya juga masih ada yang terbatas, namun sudah bisa diakses dengan penggantian provider tersebut. Sehingga kemarin yang didaftarkan siRekap diganti nomornya sesuai yang bisa diakses oleh jaringan- jaringan seluler. “Bahkan juga sudah ada trial dan untuk mengakses internet relatif lebih baik, meski tidak seperti di wilayah yang sejauh ini mudah mengakses internet,” tandasnya.