Musisi Kikan Bintangi Film Musikal Lentera di Tepian
Film ini disutradarai oleh Maera Panigoro dengan skenario yang ditulis Titien W.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Kikan membintangi film musikal berdurasi pendek bertajuk Lentera di Tepian. Tayangan kolaborasi Bakti Budaya Djarum Foundation bersama ArtSwara Production itu tayang Ahad (20/12) pukul 20:00 WIB di www.indonesiakaya.com.
Kikan memerankan tokoh bernama Cindur, seorang perempuan yang mengalami dilema besar dalam hidupnya. Mantan vokalis band Cokelat itu mengatakan, Cindur berada di tengah pilihan sulit antara cinta dan keluarga.
"Senang rasanya bisa kembali bekerja sama dengan para seniman hebat dan menghibur para penikmat seni di rumah. Semoga selain menjadi alternatif hiburan, penampilan kami juga dapat menginspirasi," kata Kikan.
Lentera di Tepian disutradarai oleh Maera Panigoro dengan skenario yang ditulis Titien Wattimena. Pemeran lain yakni Bima Zeno, Chandra Satria, Simhala Avadana, Sita Nursanti, Taufan Purbo, dan Ubiet Raseuki.
Tanta Ginting terlibat sebagai sutradara visual, sementara seluruh iringan musik digubah oleh Dian HP. Film musikal berkisah tentang Yahya, pemuda yatim yang miskin, dan Cindur, gadis cantik putri bangsawan Palembang.
Yahya dan Cindur jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, hubungan cinta mereka mustahil terwujud akibat perbedaan status sosial. Keduanya sama-sama menyadari kenyataan itu, namun cinta kasih mereka tetap bergejolak.
Dengan tekad kuat, Yahya melamar Cindur. Namun, kedatangan keluarganya ditolak oleh keluarga Cindur karena berasal dari keluarga dusun yang miskin. Tak lama, Cindur dilamar oleh Harun, saudagar keturunan Arab yang kaya raya.
Orang tua Cindur sepakat, dan terjadilah pernikahan. Seperti sudah diduga, pernikahan mereka tidak bahagia, bahkan Harun sangat kasar. Cindur menceritakan kesedihannya kepada Yahya melalui surat-suratnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Penikmat seni bisa menyimak kelanjutannya dengan menyimak langsung Lentera di Tepian. Tiket dapat dibeli di www.Indonesiakaya.com, seharga Rp 35 ribu untuk 100 pembeli pertama dan Rp 50 ribu untuk tiket reguler.
Program Director www.indonesiakaya.com, Renitasari Adrian, menyoroti perubahan ruang pentas sepanjang 2020 di tengah pandemi. Ruang daring menjadi alternatif agar seni pertunjukan tetap bertahan karena belum bisa menyimak secara langsung.
"Kami harap keadaan ini dapat mendorong para pelaku seni untuk terus berkarya dan berinovasi dalam menghasilkan pertunjukan-pertunjukan virtual yang menarik," ungkap Renitasari lewat pernyataan resminya.