Tips Aman Kumpul Keluarga Saat Libur Akhir Tahun

Lebih waspada saat berinteraksi dengan kerabat atau sahabat dari kelompok rentan

Foto : MgRol_93
Martin Michaelis, profesor kedokteran molekuler di Universitas Kent, Inggris, mengingatkan pentingnya menekan risiko penyebaran virus corona. Tidak boleh lalai melakoni pedoman dasar memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan saat kumpul keluarga. (ilustrasi)
Rep: Shelbi Asrianti Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Libur akhir tahun kali ini berbeda dari biasanya akibat pandemi Covid-19. Semua orang wajib menerapkan aturan khusus demi kesehatan serta keselamatan diri sendiri maupun sekitar selama masa liburan.

Martin Michaelis, profesor kedokteran molekuler di Universitas Kent, Inggris, mengingatkan pentingnya menekan risiko penyebaran virus corona. Tidak boleh lalai melakoni pedoman dasar memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sebagian orang berlibur untuk pulang ke rumah keluarga. Jika demikian, Michaelis mewanti-wanti agar lebih waspada saat berinteraksi dengan kerabat atau sahabat yang dikategorikan dalam kelompok rentan.

"Anda harus benar-benar menyadari bagaimana Covid-19 ditularkan, menganalisis risikonya terhadap individu lain. Jika memungkinkan, melakukan isolasi mandiri adalah ide bagus, idealnya minimal 10 hari," ucapnya.

Apabila mengalami gejala saat karantina mandiri, sama sekali tidak boleh keluar rumah atau berkumpul dengan orang lain, meski itu keluarga. Cara paling tepat untuk mengetahui kondisi tentunya dengan melakukan tes usai karantina.

Meski begitu, Michaelis menyarankan agar berhati-hati memilih jenis tes. Sebagai contoh, PCR atau tes swab menunjukkan apakah Anda terinfeksi, sementara tes antibodi mengindikasikan apakah Anda terpapar kontak dengan Covid-19.

Mengetahui status kesehatan saja tidak menjamin keamanan. Bisa saja negatif saat dites, tapi malah terinfeksi setelah tes. Kewaspadaan tetap harus dijaga ketika berinteraksi dengan orang lain agar tidak menyebarkan virus.

Jade Pallett, pakar mikrobiologi jenama sanitasi Zoono, memberikan saran lain ketika kumpul dengan keluarga. Pertemuan sebaiknya dilakukan di teras rumah dengan pertukaran udara, atau menggunakan tenda.

Pilihan itu mengurangi konsentrasi tetesan aerosol, yang membuat kemungkinan infeksi jauh lebih kecil. Jika tetap di dalam rumah, biarkan jendela dan pintu tetap terbuka untuk meningkatkan ventilasi udara.

Dianjurkan juga untuk berbincang tanpa saling menyentuh, termasuk tidak mengecup pipi atau memeluk keluarga. Memang menyedihkan, tapi itu semua merupakan cara untuk menghindari penyebaran virus corona.

Pallett juga memberikan saran untuk penyajian makan. "Memiliki lebih dari satu meja makan akan membantu. Juga disarankan ada satu orang (dengan tangan bersih) yang menyajikan makan terpusat di satu area, daripada ada banyak tangan menyentuh alat dan mangkuk saji," tuturnya, dikutip dari laman Patient.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler