Menteri: Segera Ada Negara Muslim di Teluk Akui Israel
Menteri Israel menyebut negara itu bukan Pakistan atau Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Kerja Sama Regional Israel Ofir Akunis menyampaikan akan ada negara Muslim kelima yang mungkin mengakui Israel. Namun, dia menolak laporan negara itu adalah Pakistan.
Akunis berbagi bahwa Israel sedang bekerja untuk meresmikan hubungannya dengan negara Muslim kelima setelah kesibukan baru-baru ini. Dia mengatakan Tel Aviv sedang mencoba mendapatkan pengakuan sebelum akhir masa jabatan Presiden AS Donald Trump.
"Akan ada pengumuman Amerika tentang negara lain yang mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel dan, pada dasarnya, dengan infrastruktur untuk kesepakatan damai," kata Akunis kepada Ynet TV, yang dikutip oleh publikasi Israel Haaretz, seperti dilansir The News Pakistan, Kamis (24/12).
Dia tidak menyebut nama negaranya, tetapi mengatakan dua negara sedang berselisih. Dia mengatakan salah satunya berada di Teluk. Namun, dia mengklarifikasi Arab Saudi tidak masuk hitungan.
Akunis mengatakan negara lain itu berada di timur dan itu adalah negara Muslim yang tidak kecil, tetapi dengan cepat mengatakan itu bukan Pakistan. Pakistan menolak spekulasi tak berdasar atas pengakuan Israel
Pakistan telah berkali-kali menolak laporan yang mengklaim mereka akan mengakui Israel setelah beberapa negara Timur Tengah menandatangani perjanjian dengan Israel. Baru-baru ini Perdana Menteri Imran Khan juga menolak laporan yang mengklaim seorang perwakilan Pakistan mengunjungi Israel.
Khan berkomentar mengapa ada menteri yang mengunjungi negara itu padahal negaranya tidak mengakuinya. Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Pakistan juga menepis rumor sedang mempertimbangkan menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Menanggapi pertanyaan media, juru bicara dengan tegas menolak spekulasi tak berdasar tentang kemungkinan pengakuan negara Israel oleh Pakistan," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri.