Pengguna KoinWorks Tumbuh 61 Persen karena Pandemi

Pengguna Koinworks tumbuh hingga 61 persen yaitu 549 ribu orang

koinworks.com
KoinWorks
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi COVID 19 telah memaksa terjadinya akselerasi teknologi secara masif dan cepat di setiap aspek kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, akselerasi teknologi akibat pandemi dapat terlihat salah satunya di sektor UKM dengan tercatatnya 2,7 juta UKM yang terkoneksi digital selama masa pandemi.


Chief Operating Officer KoinWorks, Bernard Arifin mengatakan akselerasi digital oleh UKM tersebut pun terefleksi data portofolio KoinWorks dimana selama tahun 2020 ini. Walaupun sempat melakukan berbagai perubahan strategi bisnis juga efisiensi, KoinWorks masih dapat mencatatkan berbagai pertumbuhan positif.

"Pertumbuhan pengguna yang tumbuh hingga 61 persen (yoy), hingga mencapai 549 ribu pengguna di akhir tahun 2020," katanya dalam keterangan pers, beberapa waktu lalu.

Pembiayaan hingga lebih dari Rp 2,5 triliun kepada UMKM, dengan rata-rata penyaluran hingga Rp 200 miliar - Rp 300 miliar setiap bulannya di periode setelah PSBB dilonggarkan, hampir kembali mencapai angka penyaluran sebelum periode COVID-19. Nilai NPL KoinP2P sampai dengan periode November 2020 lalu pun telah berhasil turun hingga kembali di bawah persen atau tepatnya di angka 0,64 persen dengan TKB90 di angka 97 persen.

Di industri fintech P2P Lending produktif, adanya pergerakan performa positif pada portofolio KoinWorks di masa pandemi dan peningkatan akselerasi teknologi oleh UKM memberikan optimisme akan potensi yang lebih besar dari pertumbuhan industri fintech pembiayaan ini di tahun 2021 nanti. Terkoneksinya UKM ke ekosistem digital di tahun 2020 ini juga akan sangat membantu proses profiling untuk melakukan penilaian risiko kredit bagi platform fintech P2P Lending seperti KoinP2P di tahun-tahun mendatang.

"KoinWorks melalui KoinP2P sendiri saat ini terus melakukan penyesuaian sistem credit scoring melalui inovasi machine learning kami, sehingga dapat menjadi lebih agile dan robust, menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan bisnis yang berjalan," katanya.

KoinWorks menemukan walaupun di tengah situasi pandemi, permintaan pinjaman oleh UKM di KoinP2P justru tercatat meningkat hingga 32 persen dengan total permintaan pinjaman sepanjang tahun sampai dengan lebih dari 30 ribu permintaan pinjaman. Data tersebut menunjukan bagaimana UKM di Indonesia terus berjuang untuk bangkit di tengah pandemi.

Salah satunya dengan mencari akses alternatif pembiayaan bisnis melalui platform fintech P2P Lending Produktif seperti KoinP2P di platform KoinWorks ini. Dalam hal tingkat kolektibilitas 90 hari portofolio pinjaman di KoinP2P, KoinWorks mencatat adanya peningkatan kualitas kolektibilitas sampai dengan 27 persen.

Sedangkan untuk penyaluran pinjaman yang terjadi pada periode COVID-19 hingga sekarang memiliki tingkat pengembalian tepat waktu sebesar 88 persen, mendekati performa kolektibilitas perbankan sebesar 90 persen termasuk pinjaman dengan agunan. Untuk mempertahankan kualitas pinjaman, KoinWorks melalui KoinP2P secara aktif menerapkan Prudential Principles atau prinsip kehati-hatian dalam melihat resiko dari setiap UKM yang mengajukan pinjaman.

Melalui penerapan prinsip tersebut, di masa pandemi ini hanya terdapat sekitar 10 persen dari portofolio pinjaman di KoinP2P yang harus memperoleh bantuan berupa program restrukturisasi pinjaman. KoinWorks pun optimis bahwa 70-85 persen peminjam ini dapat segera bangkit dan pulih di akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021 nanti.

Optimisme KoinWorks ini juga didukung dari data performa pinjaman di KoinP2P untuk peminjam yang sempat mendapatkan program restrukturisasi yang tercatat mengalami tingkat pengembalian yang positif yaitu hingga 90-95 persen untuk portfolio pinjaman yang direstrukturisasi. Selain itu sejalan dengan tren potensi fintech pembiayaan produktif di tahun 2021 yang sebelumnya sempat disampaikan oleh OJK, terutama terkait penambahan modal serta kolaborasi dengan perbankan.

"Ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan fintech pembiayaan di Indonesia kami lihat masih cukup besar, terutama karena besarnya potensi pasar penyaluran pembiayaan untuk UKM di Indonesia itu sendiri," katanya.

Terkait kolaborasi dengan perbankan, KoinWorks selalu berprinsip bahwa Bank dan Fintech memiliki kolamnya sendiri-sendiri, sehingga hubungan keduanya lebih dikategorikan sebagai Complementary atau saling melengkapi dibandingkan dengan kompetisi. Ia pun percaya, kedepannya, walaupun saat ini sudah banyak Bank yang juga mengeluarkan layanan digital.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler