Rusia Setujui Vaksin Sputnik V untuk Usia di Atas 60 Tahun
Vaksin Sputnik V disebut 91,4 persen efektif memberikan perlindungan terhadap Covid.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Sabtu menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya, Sputnik V, digunakan untuk orang-orang berusia di atas 60 tahun. Hal itu disampaikan Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Sputnik V adalah sebuah vaksin anti-Covid-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow. Sputnik V juga merupakan vaksin terdaftar pertama di dunia berdasarkan platform berbasis vektor adenoviral manusia. Saat ini, Sputnik V berada di antara 10 kandidat vaksin teratas yang sudah mendekati akhir uji klinis dan siap untuk produksi massal serta sedang didaftarkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada pertengahan bulan ini, Rusia menerbitkan hasil uji coba baru vaksinnya. Hasilnya, vaksin itu 91,4 persen efektif dalam memberikan perlindungan terhadap Covid-19
Lebih dari 200 ribu orang telah divaksinasi sebagai bagian dari program inokulasi massal Rusia. Kegiatan ini dimulai pada September bersamaan dengan uji coba suntikan pada manusia.
Orang berusia di atas 60 tahun dikecualikan dalam program inakulasi tersebut. Mereka telah diuji dengan vaksin ini secara terpisah.
Sejumlah negara tertarik dengan vaksin Sputnik V. Badan Investasi Langsung Rusia mengumumkan pengiriman 300 ribu dosis pertama Sputnik V ke Argentina. Selain itu, Malaysia juga disebut tertarik dengan vaksin tersebut.