Varian Baru Covid-19 Dikhawatirkan Telah Meluas di AS
Kasus varian baru pertama AS dilaporkan terdeteksi di Colorado, AS
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) melaporkan sejumlah kasus baru dan tampaknya semakin banyak kasus virus corona jenis baru yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Hal itu memicu kekhawatiran sudah berapa lama virus hasil mutasi itu tiba di AS dan seberapa luas penyebarannya.
Kasus varian baru pertama AS dilaporkan terdeteksi di Colorado. Orang yang terinfeksi diidentifikasi seorang petugas Garda Nasional yang ditugas membantu panti wreda. Pejabat kesehatan mengatakan mungkin ada Garda Nasional lainnya yang juga terinfeksi.
Kalifornia mengkonfirmasi kasus pertama varian baru Rabu (30/12) kemarin. Negara bagian terpadat di AS itu mengalami bulan paling mematikan selama pandemi. Kasus kedua dikonfirmasi kurang dari 24 jam mengindikasi penyebaran virus corona jenis baru sudah menyebar.
Gubernur Kalifornia Gavin Newsom mengatakan ia baru tahu kasus varian baru itu terdeteksi di Kalifornia Selatan. Pengumuman itu ia sampaikan saat berbincang dengan kepala badan penyakit menular AS Dr Anthony Fauci.
"Menurut saya warga Kalifornia harusnya tidak menganggap sesuatu yang aneh, ini sesuatu yang telah diperkirakan," kata Fauci seperti dikutip The Guardian.
Newsom tidak memberikan detail tentang orang yang terinfeksi dengan virus varian baru. Lonjakan kasus di Kalifornia dan Colorado memicu pertanyaan bagaimana mutasi virus corona itu tiba di AS dan apakah sudah terlambat untuk menghentikan penyebarannya. Para pakar mengatakan mungkin virus itu sudah menyebar di tempat lain di AS.
"Virus menjadi semakin kuat dan kami seperti rusa di depan lampu depan mobil," kata kepala Scripps Research Translational Institute, Dr Eric Topol.
Ia mencatat sejauh ini dibandingkan negara maju lainnya AS paling sedikit mengurutkan sampel genetik virus untuk menemukan varian baru. Karena itu mungkin menjadi lebih lambat dalam mendeteksi mutasi baru.
Pemerintah AS mengatakan anggota Garda Nasional di Colorado yang menjadi kasus pertama varian baru berusia 20-an dan tidak melakukan perjalanan ke mana-mana. Ia mengalami gejala ringan dan dikarantina di rumah.
Sementara kasus lainnya yang diduga kasus varian baru dikarantina di hotel saat proses analisis genetik terhadap sample masih dilakukan. Kepala pengurutan genetika di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS Dr Greg Armstrong mengatakan sejumlah negara bagian seperti Kalifornia, Massachusetts dan Delaware juga menganalisa sample virus untuk mencari varian baru.
Pakar mengatakan vaksin virus corona yang tengah didistribusikan ampuh melindungi orang dari varian yang baru. Ilmuwan yakin walaupun lebih menular varian baru tidak menyebabkan sakit yang lebih parah dibandingkan jenis sebelumnya.
Namun, kasus-kasus varian baru ini mendorong AS untuk segera menggelar vaksinasi Covid-19 yang telah lebih dari 340 ribu orang AS. Virus yang lebih cepat menular akan membebani rumah sakit di seluruh negeri dengan pasien dengan sakit yang serius.
Chief Medical Officer Colorado Dr Eric France mengatakan para peneliti memperkirakan varian baru 50 hingga 70 persen lebih menular. "Tidak hanya membuat dua atau tiga orang sakit, Anda dapat menyebarnya ke empat atau lima orang," kata France.
"Artinya akan lebih banyak kasus di masyarakat kami, angka kasus positif akan naik dengan cepat, tentu, lebih banyak kasus yang harus dirawat di rumah sakit," tambahnya.