Kenali Efek Samping Vaksin pada Pengguna Facial Filler

Tiga pengguna facial filler dilaporkan alami efek samping vaksin Moderna.

EPA-EFE/EDUARDO MUNOZ
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna. FDA melakukan review literatur dan menemukan laporan sebelumnya di mana orang-orang dengan suntikan dermal filler bereaksi terhadap vaksinasi dengan pembengkakan wajah sementara.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Petugas Administrasi Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, Rachel Zhang, mengungkapkan, vaksin Covid-19 Moderna memiliki beberapa efek samping, khususnya, pada kelompok orang yang menggunakan facial filler. Laporan itu ditegaskan pada pertemuan Dewan Penasihat vaksin dan Komite Penasihat Penelitian Biologi (VRBPAC).

Berdasarkan informasi, bukti itu ditunjukkan oleh seorang perempuan berusia 46 tahun yang sempat melakukan dermal filler sekitar enam bulan sebelum disuntikkan vaksin Moderna dalam uji coba Fase III.  Selain itu, ada laporan serupa pada wanita pada perempuan 51 tahun yang menjalani prosedur suntik filler di bibir dua pekan sebelum vaksinasi.

Zhang mengatakan, perempuan itu mengalami pembengkakan di bibirnya usai divaksin. Namun, peserta uji coba vaksin Covid-19 Moderna tersebut juga mengaku pernah reaksi serupa setelah divaksin influenza.

Baca Juga



Dalam dokumen presentasinya untuk pertemuan pada 17 Desember 2020, FDA memaparkan efek samping vaksin Moderna, mulai dari pembengkakan wajah di beberapa kategori. Zhang mengatakan, tim FDA melakukan review literatur dan menemukan laporan sebelumnya di mana orang-orang dengan suntikan dermal filler bereaksi terhadap vaksinasi dengan pembengkakan wajah sementara.

Hanya saja, tidak dilaporkan dengan rinci mengenai vaksin Pfizer, mengingat kedua vaksin itu hampir identik.

"Ini adalah efek samping yang sangat langka dan sangat mudah diobati dengan antihistamin dan prednisone (sejenis steroid)," ujar Debra Jaliman, MD, dermatologi bersertifikat di Manhattan, New York City, dikutip dari laman Health, Sabtu (2/1).

Terpisah, menurut Purvi Parikh, MD, seorang ahli alergi dan imunologi di NYU Langone Health, hingga kini memang tidak ada mekanisme yang tepat yang menyebabkan respons ini. Namun, dokter meyakini bahwa ini adalah reaksi inflamasi.

"Filler adalah benda asing dan ketika sistem kekebalan tubuh Anda beralih karena vaksin, itu akan masuk akal bahwa daerah yang memiliki benda asing yang biasanya tidak ada di tubuh Anda juga akan mengalami peradangan. Ini karena sistem kekebalan tubuh Anda dirancang untuk melawan zat asing," kata Dr. Parikh.

Menurut Dr. Parikh, efek samping itu tidak hanya terjadi pada vaksinasi Covid-19. Vaksinasi terhadap virus, seperti flu biasa, influenza, dan lainnya juga diketahui memicu pembengkakan. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh diaktifkan.

"Dan jika Anda alergi terhadap obat, ini bisa memicu respons serupa di filler Anda. Hal ini juga bisa terjadi dengan jenis vaksin lainnya," kata Dr. Parikh.

Berdasarkan pemaparan, meski ada laporan individu yang memiliki efek samping, diketahui juga ada beberapa kelompok dengan predisposisi genetik tertentu yang bisa membantuk reaksi kekebalan tubuh.  Meski demikian, tetap saja karena situasi Covid-19 yang masih terus berkembang, mungkin ada beberapa data yang telah berubah sejak dipublikasikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler