Ditinggalkan Chevron, Kelanjutan Proyek Migas IDD tak Jelas
SKK Migas berharap ENI segera memberi jawaban soal proyek IDD pada bulan ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap kejelasan siapa yang akan mengambil alih kelola proyek Indonesian Deepwater Development (IDD) bisa terjawab di bulan ini. Wakil Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Fataryani Abdurahman menjelaskan saat ini salah satu kandidat yang akan mengelola proyek IDD adalah ENI.
Namun, sampai saat ini perusahaan migas asal Italia tersebut masih melakukan kajian dan evaluasi proyek. "Ada kandidat ENI memang Tapi mereka juga masih evaluasi. Jadi, ini masih masalah komersial. Semoga Januari ada jawaban," ujar Fataryani, Sabtu (2/1).
Disatu sisi, Fataryani menjelaskan pihak SKK juga masih terus melakukan komunikasi intens dengan Chevron selaku pemegang kontrak PIC Proyek IDD ini.
Harapannya, Chevron dalam hal ini juga bisa turut aktif mencari mitra yang akan mengelola proyek ini.
"Ini operatornya masih chevron, kita ngobrol terus sama mereka. Mengingat PIC 2027, jadi Chevron akan mencari siapa kira kira yang kaan jadi operator kemudian," ujar Fataryani.
Sekedar informasi, konsorsium proyek IDD terdiri dari kepemilikan saham Chevron sebesar 62 persen, sisanya dipegang oleh ENI sebesar 20 persen dan Sinopec 18 persen.