Penjelasan Mengapa Rencana Abrahah Hancurkan Kabah Gagal
IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Sebelum Islam datang Ka’bah merupakan tempat ibadah seluruh umat manusia baik yang beriman kepada Allah SWT atau yang tidak beriman kepada Allah (kafir). Selain beberapa kali dibangun Ka’bah sudah sering ingin dirusak orang yang jahil.
KH Aziz Masyhuri dalam bukunya "25 Rahasia Terdahsyatnya Haji Hingga Mabrur" menuliskan catatan sejarah tentang perusakan Ka'bah yang hendak dilakukan seorang berkebangsaan Yahudi bin Tubba' bin Hasan, raja Humair, setelah sebelumnya memerangi suku aus dan khazraj.
Namun, kehendak itu dicegah pendeta yang ikut serta bersamanya. Akhirnya dia membatalkan keinginannya dan bahkan menyumbang satu kiswah yang indah untuk Ka'bah.
Pada abad pertama sebelum hijrah, Ghatafan membangun suatu bangunan yang indah, yang mirip dengan Ka'bah. Dia bermaksud untuk memindahkan tanah suci bangsa Arab ke tempat itu. Raja bangsa Arab waktu itu adalah Zuhair bin Hibban. Ketika berita itu tersebut sampai kepadanya ia berkata: "Tidak! Demi Allah hal itu tidak akan terjadi selama aku masih hidup."
Segera dia kumpulkan kaum dan kerabatnya, lantas berkata kepada mereka: "Sesungguhnya sebaik-baik perbuatan terpuji yang kita simpan untuk bangsa Arab adalah menghalangi kehendak buruk bangsa Ghatafan. "Mereka menjawab: setuju!"
Lalu, Zuhair menyusun kekuatan, dan terjadilah peperangan sengit antara kedua belah pihak. Kekalahan berada di pihak Ghatafan. Raja Zuhair berhasil menghancurkan Ghatafan juga bangunan indah yang mereka buat.