Pucak Arus Balik Liburan Jalur Darat Diprediksi Malam ini
Kemenhub memprediksi puncak arus balik libur tahun baru terjadi pada Ahad malam ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi memprediksi puncak arus balik libur tahun baru 2021 akan terjadi pada Ahad (3/1) malam ini. Budi mengatakan berdasarkan data yang dihimpun dari Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa dan Ciawi, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek sejak Selasa (29/12) hingga Jumat (1/1) berjumlah sebanyak 523.520 kendaraan.
"Hingga Ahad pagi hari ini, lonjakan lalu lintas sudah naik namun belum signifikan. Dapat diprediksikan puncak arus balik akan terjadi di malam hari hingga menjelang pagi hari," katannya.
Budi menuturkan, total kendaraan yang belum kembali sebanyak 417.462 kendaraan. Meskipun begitu, Budi memprediksi pada saat puncak arus balik tidak akan sepadat seperti hari libur biasanya. Hanya saja, Budi tetap mengimbau masyarakat agar mengatur waktu kepulangannya sehingga tidak terjebak kemacetan di jalan.
"Sebisa mungkin menghindari perjalanan pulang pada puncak arus balik," ucapnya.
Budi melanjutkan, berdasarkan data yang tersedia dapat terlihat bahwa kondisi lalu lintas sangat kondusif dan tidak seramai liburan sebelumnya. Dia menilai, kondisi tersebut menunjukkan banyak masyarakat yang mengikuti imbauan pemerintah dan Satgas Covid-19 untuk tidak bepergian, terutama apabila tidak ada urgensinya.
"Saya tadi sempat melakukan overview menggunakan helikopter untuk memantau lalu lintas di daerah Puncak, Jawa Barat dan sekitarnya, hasilnya terpantau lancar, saya kira hal ini disebabkan masyarakat mulai sadar kalau ini bukan waktu yang baik untuk bepergian," ujarnya.
Budi menuturkan, penurunan pergerakan masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru 2020/2021 juga dirasakan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Budi mengatakan, sebelum libur Natal 2020, cukup banyak masyarakat dari Jawa melakukan perjalanan ke Sumatra, namun hingga hari ini (3/1) pemesanan tiket di empat pelabuhan tersebut masih belum mencapai batas kuota yang ditetapkan.
"Kuota untuk kendaraan di kapal penyeberangan yang telah tersedia, banyak yang tidak digunakan oleh masyarakat," kata Budi.