Istri: Robin Williams Idap Lewy Body Dementia
Robin Williams meninggal setelah gantung diri pada 2014 lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam tahun setelah berpulangnya Robin Williams, sang istri Susan Schneider Williams masih saja mendengar rumor dan spekulasi terkait kematian suaminya. Aktor komedi tersebut meninggal setelah gantung diri di usia 63 pada Agustus 2014 lalu.
Kejadian itu pun membuat banyak orang berspekulasi bahwa kecanduan dan depresi telah mendorong Robin bunuh diri. Rumor itu membuat Susan kesal.
Berbicara kepada The Guardian, dilansir Ahad (3/1), Susan mengakui, dia sangat marah dengan laporan palsu yang mengeklaim mendiang suaminya kecanduan alkohol, obat-obatan, atau sejenisnya.
"Saya marah ketika media mengatakan dia mabuk karena saya tahu ada pecandu yang pulih di luar sana yang mengaguminya, orang-orang yang menghadapi depresi yang memandangnya, dan mereka pantas mengetahui kebenaran," katanya.
Hasil autopsi mengungkapkan, Robin menderita Lewy Body Dementia, yang belum pernah didiagnosis sebelum meninggal. Penderita LBD cenderung mengalami gejala seperti cemas, hilang ingatan, halusinasi, dan insomnia. Gejala tersebut umumnya disertai atau diikuti gejala Parkinson.
Menurut tim medis, penyakit itu menyebabkan gangguan pada otak. Itulah sebabnya, menurut Susan, sangat masuk akal jika terjadi sesuatu pada bagian otak suaminya sebelum meninggal.
Susan pun membantah spekulasi bahwa Robin menderita depresi dan alkoholisme.
"Depresi adalah gejala tentang LBD dan ini bukan tentang psikologi, ini berakar pada neurologi. Otaknya hancur berantakan,” ujarnya lagi.
Susan juga bertekad untuk membuat publik lebih tercerahkan tentang masalah kesehatan Robin dan Lewy Body Dementia melalui film dokumenter "Robin's Wish". Film dokumenter itu dirilis pada 1 September 2020.
"Jika suamiku tidak terkenal, aku tidak akan membuat diriku sendiri kesal. Tapi ada begitu banyak kesalahpahaman di luar sana tentang apa yang terjadi padanya, dan tentang tubuh Lewy,” katanya.