AS Hapus 3 Perusahaan Telko China, China Marah Besar

China menindaklanjuti keputusan Amerika yang menghapus 3 perusahaan telko China

Amerika Hapus 3 Perusahaan Telekomunikasi China dari Bursa New York, China Ngamuk! (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

China bakal menindaklanjuti keputusan Amerika Serikat (AS) yang menghapus 3 perusahaan telekomunikasi China dari Bursa Efek New York (NYSE).


Mengutip Reuters, Senin (4/1/2021), NYSE berniat menghapus China Mobile, China Unicorn, dan China Telecom karena larangan investasi AS di 31 perusahaan yang berkaitan dengan militer China--menurut Washington.

Menanggapi itu, Kementerian Perdagangan China berujar, "Jenis penyalahgunaan keamanan nasional dan kekuasaan negara demi menekan perusahaan China tak sesuai dengan aturan pasar dan melanggar logika pasar."

Baca Juga: Apa Itu Dropshipping?

Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rp460 Juta di Asia, Ini Rentetan Sebabnya!

Selain akan melindungi perusahaan-perusahaan China di AS, Kemendag China juga meminta AS menemui perwakilan China guna mendiskusikan kelanjutan hubungan perdagangan bilateral.

"(Keputusan AS) tidak hanya merugikan hak hukum perusahaan China, tetapi juga merusak kepentingan investor di negara lain, termasuk AS," tambah lembaga pemerintah itu.

Di detik-detik terakhir masa jabatan, pemerintahan Trump menunjukkan peningkatan perlawanan terhadap China. Dampaknya, hubungan ekonomi antardua negara besar itu menegang.

Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS menambahkan lusinan perusahaan China ke Daftar Hitam Perdagangan pada Desember; menuding Beijing menggunakan teknologi perusahaan-perusahaannya demi kepentingan militer.

Di sisi lain, para diplomat China berharap Joe Biden mampu meredakan ketegangan antara kedua negara.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler