PeduliLindungi Matikan Fitur Bluetooth, Kamera, dan WiFi

Aplikasi PeduliLindungi sudah mendapatkan pembaruan.

ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi. Versi 3.1.1. aplikasi PeduliLindungi telah meniadakan fitur WiFi, dan file access untuk penyimpanan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan aplikasi PeduliLindungi sudah mendapatkan pembaruan dengan adanya versi 3.1.1 Android. Sudah banyak perbedaan fitur aplikasi dan izin akses yang tidak digunakan di versi terbaru.

"Kini, fitur Bluetooth dan kamera di aplikasi PeduliLindungi versi terbaru sudah dimatikan," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, dalam siaran pers, Selasa.

Selain itu, pada versi 3.1.1, menurut Dedy, tidak ada lagi penggunaan fitur WiFi, dan file access untuk penyimpanan. Pernyataan ini keluar setelah kembali muncul keraguan terhadap keamanan aplikasi pelacak sebaran virus corona di Indonesia ini, termasuk mengenai akses PeduliLindungi terhadap perangkat.

Baca Juga



Menurut Dedy, isu mengenai keamanan didasari pada aplikasi versi lama. Ia menyebut, versi PeduliLindungi Android yang dibahas dan dijadikan isu adalah versi 2.2.2 yang dirilis pada 25 Juni 2020.

"Izin akses yang digunakan pada aplikasi semata-mata untuk meningkatkan user experience dan benefit bagi user saat menggunakan aplikasi PeduliLindungi," kata Dedy.

PeduliLindungi menggunakan sistem urun daya, crowdsource, untuk fitur pelacakan sebaran virus corona. Untuk itu, pengguna diminta menyalakan lokasi, yang juga berfungsi untuk memberikan informasi sebaran virus corona di tempat pengguna berada.

Dedy menyatakan, kebijakan privasi pada PeduliLindungi sudah mendapat persetujuan dari Google Play Store. Ia menyebut, pihak pengembang aplikasi tidak akan menggunakan data dan informasi untuk keperluan komersial dan perlakuan aplikasi terhadap data sensitif.

Aplikasi PeduliLindungi tidak mengambil daftar kontak yang tersimpan di ponsel pengguna. Data-data yang dihimpun aplikasi ini disimpan sementara di penyimpanan lokal perangkat, kemudian dikirim ke server secara berkala dan dilindungi enkripsi.

Kominfo menyatakan data tersebut terlindungi enkripsi tersimpan di server PeduliLIndungi, tidak dibagikan ke publik. Data tersebut hanya diakses ketika pengguna berisiko tertular Covid-19 dan perlu dihubungi segera oleh petugas kesehatan.

"Data pengguna tidak akan diserahkan atau disebarluaskan kepada pihak lain kecuali kepada instansi pemerintah yang saat ini ditunjuk dalam menangani pandemi Covid-19, atau karena ketentuan hukum," kata Kominfo dalam siaran pers tersebut.

PeduliLindungi telah diunduh lebih dari 26 juta pengguna. Aplikasi ini juga akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi Covid-19, yang ditargetkan menjangkau sekitar 180 juta penduduk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler