Pesan Australia Atas Pembebasan Abu Bakar Baasyir

Australia nilai pembebasan Baasyir lukai keluarga korban pengebomannya.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir akan bebas murni pada Jumat (8/1).
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Kamran Dikarma, Binti Sholikah, Indira Rezkisari

Rencana pembebasan murni terpidana kasus sejumlah kasus terorisme Abu Bakar Baasyir mendapat sorotan dari Australia. Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, meminta Indonesia memastikan Baasyir tidak lagi berbahaya. Indonesia juga diminta memastikan Baasyir menghentikan hasutannya terhadap orang lain agar hingga tidak ada lagi aksi kekerasan yang dipicunya.

"Kedutaan kami di Jakarta telah menjelaskan keprihatinan kami bahwa orang-orang seperti itu perlu dicegah untuk menghasut orang lain untuk melakukan serangan di masa depan terhadap warga sipil yang tidak bersalah," kata Payne dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/1), dikutip dari Reuters.

Payne, dikutip dari situs Australian Financial Review, mengatakan pembebasan Baasyir akan berdampak psikologis ke keluarga dan kerabat dari 88 warga Australia yang terbunuh di 2002. Dan, empat orang Australia lainnya yang meninggal di Bali tahun 2005 akibat aksi terorisme yang dikomandani Baasyir.

Dua tahun lalu, Baasyir sempat akan diberikan remisi atas dasar kemanusiaan. Saat ini Baasyir sudah berusia 82 tahun. Rencana tersebut menjadi perhatian pula pemerintah Australia, negosiasi PM Scott Morrison ke Presiden Joko Widodo membuahkan pembatalan pembebasan Baasyir.

Kali ini Australia tidak mengajukan keberatan atas rencana tersebut. Payne mengatakan, keputusan tersebut adalah urusan sistem kehakiman Indonesia. "Kami menghormati kedaulatan dan independensi sistem hukum di Indonesia," ujarnya.

Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sydney Jones, yang juga sudah lama mengamati perilaku Baasyir mengatakan seharusnya ada pertanyaan lagi mengenai pembebasan Baasyir. Misalnya, apakah Baasyir sudah menandatangani janji setia ke Republik Indonesia. Atau mengapa sebenarnya Baasyir dibebaskan.

Tapi Jones tidak menganggap pembebasan Baasyir akan berdampak serius ke terorisme. "Dia sudah lama tidak punya peran di Jamaah Islamiyah, selama satu dekade lebih dia sudah tidak ada perannya. Atas pengaruh anak-anak lelakinya, dia juga dikabarkan sudah menjauh dari ISIS. Kita lihat saja."

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat telah mengumumkan bahwa Abu Bakar Baasyir akan bebas murni pada Jumat (8/1) mendatang. Saat ini Baasyir ditahan di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Imam Suyudi mengatakan pembebasan Baasyir dipastikan sudah sesuai prosedur. Dia telah menjalani vonis hukuman penjara 15 tahun dikurangi remisi sebanyak 55 bulan.

"Beliau sudah menjalani pidana secara baik, dan mengikuti semua ketentuan dan prosedur, pelaksanaan pembinaan keamanan di lapastingkat keamanan maksimum, LP Gunung Sindur, dan hari Jumat akan kami bebaskan," kata Suyudi.

Suyudi melanjutkan dalam pembebasan Baasyir, LP Gunung Sindur bakal berkoordinasi dengan pihak terkait yang menangani kasus terorisme. Dengan demikian pengawasan terhadap Baasyir akan tetap dilakukan pihak terkait lain. "Jadi tidak ada persyaratan khusus, kalau dia dibebaskan secara murni, kalau remisi itu hak, mereka tetap mendapatkan," katanya.






Baca Juga


Setelah bebas nantinya Abu Bakar Baasyir disebut akan berdakwah dari rumah lantaran usianya sudah lanjut. Putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim, memastikan ayahnya sudah tidak bisa seproduktif dahulu dalam berdakwah. Sebab, kondisi fisiknya sudah lemah sekali.

"Kalau nanti sudah di rumah, beliau akan lebih banyak di rumah, berdakwah dari rumah. Beliau akan menyampaikan sesuai kemampuan," kata Abdul Rochim saat ditemui wartawan di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Selasa (5/1).

Menurut Abdul Rochim, dalam aktivitas berdakwah ayahnya lebih pada menunaikan kewajiban. Ayahnya memiliki karakter tidak takut kepada siapa saja yang menghalangi dalam melaksanakan dakwah.

"Yang penting bagi keluarga kami, beliau sehat, bisa dakwah sesuai kemampuan karena kewajiban sebagai ulama," ungkapnya.

Saat ini keluarga sedang melakukan persiapan-persiapan untuk kepulangan Baasyir. "Persiapan keluarga bukan persiapan acara. Prinsipnya kami tidak ada acara apapun. Hanya sekadar beliau pulang sampai di rumah, hanya bersilaturahim dengan keluarga besar Pesantren," jelas dia.

Abdul Rochim menyatakan akan berangkat dari Ponpes Ngruki untuk menjemput ayahnya pada Selasa. Dia ditemani oleh dua orang. Nantinya, tiga orang tersebut terlebih dahulu akan bergabung dengan tim penasegat hukum Abu Bakar Baasyir. Kemudian, pada Jumat, rombongan tersebut menjemput di Lembaga Permasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

"Teknis penjemputan kami akan mengikuti prosedur di Lapas. Tentu ada administrasi yang diselesaikan. Kami tidak bisa menebak berapa jam prosesnya. Kami sementara ini masih memutuskan menggunakan jalur darat," imbuhnya.

Dia juga menyebut nantinya kepulangan Abu Bakar Baasyir akan ada pengawalan dari Kepolisian dan Densus 88 sampai ke rumah seperti yang menjadi prosedur selama ini.

"Imbauan kami kepada masyarakat supaya tidak perlu untuk datang berkerumun di sini, doakan saja Ustaz Abu Bakar Baasyir dari rumah masing-masing. Kami di sini menghindari terjadi kerumunan karena tidak bagus untuk kesehatan dan menganggu warga sekitar karena situasi pandemi," ungkapnya.






Sekretaris Ponpes Al Mukmin Ngruki, Muhammad Darwis, menyatakan diamanatkan untuk mempersiapkan kepulangan Abu Bakar Baasyir. "Kami sebagai tuan rumah meskipun tidak dalam bentuk panitia penyambutan besar, kami selaku tuan rumah menyiapkan segala sesuatu, mengantisipasi segala sesuatu terkait kepulangan beliau," terangnya.

Darwis mengaku menyiapkan sarana prasarana yang dimiliki Pesantren, termasuk mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan mengantisipasi kerumunan. Persiapan termasuk agar rombongan tamu yang mengantar Abu Bakar Baasyir sampai ke Ponpes Ngruki berjalan dengan lancar.

"Kami hanya menindaklanjuti keinginan keluarga, tidak ada pertemuan, tidak ada penyambutan atau seremonial, tidak ada acara," ucapnya.

Pengurus Pesantren juga mengantisipasi adanya kemungkinan masyarakat yang mau menyambut di sekitar Ponpes supaya tidak terjadi kerumunan dan melanggar protokol kesehatan. Saat ini, kegiatan pembelajaran santri di Ponpes Al Mukmin Ngruki masih libur sehingga lingkungan pondok sepi. "Sehingga kemungkinan yang menyambut kepulangan beliau hanya para ustaz di dalam dan keluarga," katanya.

Sementara itu para santri disebut menyambut gembira bebasnya pendiri pesantren tersebut. Sebab, banyak sekali alumni yang tidak bisa bertatap muka langsung, terutama setelah Abu Bakar Baasyir mendapat masalah hukum.

"Tapi santri-santri sangat paham bahwa pesantren ini pendirinya Ustaz Abu Bakar Baasyir. Kemudian, apa yang dinasihatkan ditausiahkan menjadi pembelajaran di sini, itu tentu sangat merindukan sekali. Dengan berita ini tentu sangat gembira. Tapi dalam situasi pandemi ini, cara meluapkan kegembiraan tidak sebebas ketika tidak ada pandemi," terang Darwis.

Baasyir dipenjara atas sejumlah kasus terkait terorisme. Selain terbukti menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk tindakan terorisme, Baasyir pernah ditangkap karena menghasut untuk menolak Pancasila. Insiden tersebut terjadi di tahun 1983.

Dia juga melarang santrinya hormat kepada bendera Merah Putih. Ketika itu Baasyir menyebut hormat ke bendera sebagai sebagai perbuatan syirik.

Pada Maret 2005, dia divonis 2,5 tahun penjara karena kasus ledakan bom JW Marriott Jakarta dan bom Bali. Pascabebas di tahun 2006, Baasyir kembali dipenjara pada 2010. Masa penjaranya yang terakhir ini diakibatkan ia terbukti terlibat dalam penggalangan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Pada 2014, didakwa terlibat dalam pemufakatan jahat dengan pelaku bom Bali yaitu Amrozi dan Mubarok. Dari tuntutan delapan tahun penjara, hakim memvonis Abu Bakar Ba'asyir bersalah dan mengganjarnya 2,5 tahun penjara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler