Chris Rock tak Sabar Ingin Divaksin
Chris Rock sebut pengembang telah terbuka tunjukan proses pembuatan vaksin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood Chris Rock mengungkapkan, dirinya tidak sabar ingin divaksin Covid-19 jika vaksin sudah tersedia baginya. Komedian berusia 55 tahun itu mengatakan, dia tidak terlalu khawatir dengan proses pembuatan vaksin karena pengembang telah menunjukkan prosesnya secara terbuka.
Rock membandingkan vaksin dengan obat sakit kepala yang biasa dikonsumsinya. Menurutnya, ia juga tak tahu persis apa kandungan obat tersebut, tetapi tetap saja mengonsumsinya demi meredakan sakit kepalanya. Terlebih, obat tersebut telah berizin.
"Apakah saya tahu apa yang terkandung dalam Tylenol? Saya tidak tahu apa yang terkandung di Tylenol. Saya hanya tahu sakit kepala saya hilang. Apakah saya tahu apa yang ada di Big Mac? Tidak. Saya hanya tahu itu enak," ujar pengisi suara film animasi Madagascar itu kepada Gayle King di acara TV CBS.
Warga asli Brooklyn itu juga berbicara tentang bagaimana dia menjadikan pandemi untuk serius menjalani terapi. Ia ingin mengatasi beberapa masalah di masa lalunya.
Menurut Rock, ketika menjalani terapi, orang harus jujur. Itu penting demi kesuksesan terapi.
"Terkadang saya tidak baik, dan terkadang saya tidak mendengarkan. Terkadang saya egois. Dan pada akhirnya, kita ingin menjadi siapa? Dari luar, sepertinya saya ini orang yang berani, tapi, bisa saja saya hanya bermain aman. Saya perlu sedikit melompat ke kolam," ungkap Rock.
Menurut Rock, dia menghabiskan sekitar tujuh jam dalam sepekan untuk berbicara dengan seorang profesional. Itu dilakukannya demi menjadi lebih baik.
"Orang bisa berubah," kata Rock.