Satu Dokter Senior di Makassar Wafat Akibat Covid-19
Total ada sepuluh dokter di Makassar yang wafat terpapar Covid-19.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: part
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 67
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: serial
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 82
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: search
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 2070
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyatakan salah satu dokter senior Prof dr. Nuraeny Malawat wafat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo akibat terpapar Coronavirus Disease (Covid-19). Total ada sepuluh dokter di Makassar yang gugur.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah senior, guru dan rekan sejawat kami, Prof dr. Nuraeny Malawat, SpKJ, di RSWS," tutur Ketua IDI Kota Makassar DR dr Siswanto Wahab, didampingi Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin, di Makassar, Rabu (6/1).
Siswanto mengatakan, gugurnya dokter senior Nuraeny Malawat, menambah deretan panjang pahlawan kemanusiaan tenaga kesehatan yang direnggut Covid-19 selama masa pandemi.
"Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa beliau, diterima amal ibadah beliau, dan menempatkan di sisi-Nya. Amiin," tambah Siswanto.
Data IDI Makassar, akhir tahun 2020, tercatat, tiga dokter di Makassar meninggal dunia. Dengan demikian sejak pandemi Covid-19, sudah ada sepuluh dokter di Makassar yang gugur, berjuang di garda terdepan melawan virus tersebut.
Tiga dokter anggota IDI Makassar meninggal, kata pria disapa akrab dokter Anto, yakni Dr Leonard Hasudungan,Dr Robert Vincentius Philips dan Dr Nasriyadi Nasir. Ini menambah deratan panjang dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusiaan,
Dengan makin banyaknya, dokter yang gugur, kata dia, harusnya makin menyadarkan masyarakat agar tidak menganggap remeh virus ini. Bahkan, kini tingkat penyebarannya lebih massif akibat klaster Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dan klaster liburan panjang akhir tahun 2020.
Untuk itu, IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) sebab Makassar masuk zona merah, sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diperketat kembali.
"Dengan mematuhi 3 M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju penularan Covid-19," tegasnya.