Empat Orang Tewas dalam Kerusuhan di Capitol Hill
Polisi menemukan dua bom pipa yang diduga dibawa oleh para pengunjuk rasa.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setidaknya empat orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan di Capitol Hill, Amerika Serikat (AS), Rabu (6/1) waktu setempat. Sky News melaporkan, tiga orang yang meninggal dalam kondisi 'darurat medis'. Korban tewas termasuk seorang wanita yang ditembak.
Sepetir dilansir laman Boston Herald, polisi menemukan dua bom pipa yang diduga dibawa oleh para pengunjuk rasa di luar Komite Nasional Demokrat dan satu di luar Komite Nasional Republik. Satu polisi juga menemukan pendingin dari kendaraan yang memiliki senjata dan bom molotov di halaman Capitol.
Pengawal Nasional, polisi negara bagian dan federal dilibatkan dalam pengamanan. Sementara jam malam langsung diumumkan di Washington.
Sedikitnya 12 orang ditangkap. Kepolisian Capitol, yang bertugas menjaga daerah tersebut, dilaporkan memiliki beberapa petugas yang terluka. Polisi mengatakan, baik penegak hukum dan pendukung Trump mengerahkan bahan kimia yang mengiritasi selama berjam-jam pendudukan gedung Capitol.
CNN melaporkan bahwa para pendukung Presiden AS Donald Trump menerobos bangunan Amerika paling ikonik untuk memprotes melawan penghitungan seremonial dari suara elektoral yang akan mengkonfirmasi kemenangan Joe Biden. Kerusuhan terjadi ketika ratusan pengunjuk rasa pro-Trump menerobos penghalang yang dipasang di sepanjang perimeter Capitol. Bentrokan pun terjadi dengan petugas perlengkapan anti huru-hara.
Sekitar 90 menit kemudian, polisi mengatakan para demonstran telah masuk ke dalam gedung. Pintu ke gedung dan ruangan senat pun dikunci. Tak lama kemudian, Gedung diamankan polisi. Wakil Presiden Mike Pence juga dievakuasi dari ruangan.
Insiden kekerasan telah membuat Rabu (6/1) dijuluki "hari tergelap" Amerika dalam sejarah oleh banyak anggota parlemen. Anggota Kongres kini telah berkumpul kembali untuk melanjutkan konfirmasi mereka atas kemenangan pemilihan presiden pada Joe Biden hanya beberapa jam setelah kerusuhan pro-Donald Trump menyerbu Capitol Hill AS.