BTN Patok Target Laba Rp 2,8 Triliun pada 2021

Harga saham BBTN saat ini berada di bawah rata-rata sehingga masih berpeluang naik.

Republika/Tahta Aidilla
Kinerja positif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk diproyeksikan berlanjut pada 2021. Harga saham perseroan pun ikut diprediksi terus menguat sejalan dengan perbaikan kinerja tersebut.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja positif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk diproyeksikan berlanjut pada 2021. Harga saham perseroan pun ikut diprediksi terus menguat sejalan dengan perbaikan kinerja tersebut.

Baca Juga


Tercatat Henan Putihrai Sekuritas dalam risetnya menuliskan indeks LQ45 akan naik ke level 1.050. Adapun saham yang juga direkomendasikan dengan spekulasi beli yakni BBTN. 

"Buy on Break BBTN ketika bisa tembus ke atas MA10/1.850, dengan harapan menyentuh kembali level previous high 2.000,” tulis Tim Analis HP Sekuritas dikutip Kamis (7/1). 

Sejalan dengan Tim Analis HP Sekuritas, Equity Analyst OCBC Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan kenaikan laba bersih BBTN pada kuartal tIga 2020 sebesar 40 persen secara tahunan. Kenaikan tersebut salah satunya disumbang oleh efisiensi dan digitalisasi yang berhasil digelar bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut. 

Isfhan melanjutkan saat ini harga saham BBTN berada di bawah rata-rata sehingga masih berpeluang naik. “Berdasarkan data, kami sematkan buy rating untuk BBTN,” tulis Isfhan. 

 

Sementara Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya optimistis akan mencatatkan laba di kisaran Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,5 triliun pada tahun buku 2020. 

Nixon optimistis mematok target laba pada kisaran Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,8 triliun pada tahun ini. “Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit dan DPK (dana pihak ketiga) di level tujuh persen sampai sembilan persen,” tutur Nixon kepada Republik.co.id.

Pada masa pandemi ini, Nixon mengungkapkan pihaknya terus menggelar berbagai perbaikan kebijakan termasuk policy risk. Selain itu, perseroan juga meningkatkan kepuasan nasabah serta melakukan upgrading digital infrastructure untuk produk DPK hingga kredit pemilikan rumah (KPR). 

 

“Dukungan kuat dari pemerintah pun akan kami optimalkan dengan baik, sehingga dapat bermanfaat bagi nasabah kami dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler