Jokowi Perintahkan KNKT Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air
Presiden Jokowi juga menyampaikan pesan duka cita kepada keluarga korban
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182. Pesawat jenis Boeing 737-500 yang seharusnya merampungkan rute Jakarta-Pontianak ini jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).
"Saya juga telah menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian penyelidikan terhadap musibah ini," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Ahad (10/1).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyampaikan pesan duka cita terhadap keluarga dan kerabat para penumpang serta awak pesawat. Jokowi pun mengaku telah memerintahkan sejak kemarin petang kepada Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas, serta Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah ini. Kita lakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban dan kita doakan bersama, kita berdoa bersama-sama agar para korban bisa ditemukan," ujar Jokowi.
Ahad (10/1) pagi tadi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Panglima TNI, Kabasarnas, Ketua KNKT, Panglima TNI, Dirut Jasa Raharja, dan Dirjen Perhubungan Udara, meninjau lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menggunakan Kapal KRI John Lie milik TNI.
Menhub menegaskan, komando pencarian dan pertolongan (search and rescue) ada di Basarnas, didukung oleh instansi terkait lainnya. Budi mengatakan, Basarnas akan menyampaikan informasi secara berkala dari waktu ke waktu terkait dengan kondisi terkini pencarian dan pertolongan yang dilakukan.
Sementara itu, Kepala Basarnas Bagus Puruhito menambahkan bahwa pihaknya melaksanakan tiga metode pencarian yaitu pencarian melalui udara dengan helikopter, pencarian di laut menggunakan kapal, dan pencarian di bawah permukaan laut menggunakan kapal yang memiliki alat pendeteksi bawah laut.
Dalam melakukan tugas pencarian dan pertolongan, Basarnas diukung oleh berbagai instansi terkait lainnya seperti TNI, Polri, KPLP Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, dan instansi terkait lainnya.