Surat Rapid Kedaluwarsa, Osneti Batal Naik Sriwijaya SJ 182
Osneti langsung sujud syukur karena batal berangkat menghadiri pernikahan kerabatnya
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Salah seorang warga asal Kabupaten Padang Pariaman, Osneti (50) merasa beruntung batal berangkat naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari Jakarta menuju Pontianak kemarin, Sabtu (9/1). Osneti bersama adik, anak dan anak kakaknya terdaftar sebagai calon penumpang SJ 182. Mereka berempat hendak ke Pontianak untuk menghadiri pernikahan saudara yang berlangsung hari ini, Ahad (10/1).
Osneti menyebut mereka berempat batal berangkat karena surat keterangan tes rapid antigen sudah kedaluwarsa. "Berlaku rapid antigen kami sampai tanggal 8, sementara jadwal penerbangan kami tanggal 9," kata Osneti kepada Republika.
Beberapa jam setelah dinyatakan batal berangkat, Osneti mendengar informasi Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dan dinyatakan mengalami kecelakaan. "Saya langsung sujud syukur. Bersyukur kepada Allah karena batal berangkat. Saya sampai menangis. Terharu karena selamat karena batal berangkat," ucap Osneti.
Osneti mengatakan ia sudah memastikan tidak jadi pergi ke Pontianak untuk menghadiri pesta pernikahan anak dari kakaknya. Karena walau ia mengurus swab tes, hasilnya baru akan keluar dua atau tiga hari ke depan. Selain itu ia keberatan bila harus swab tes karena biaya cukup mahal.
Sekarang Osneti memilih menetap dulu di Jakarta beberapa hari sebelum kembali ke Padang Pariaman.
Pada kesempatan berbeda, keluarga korban SJ 182 asal Padang atas nama Angga Fernanda Afriyon masih berharap ada keajaiban Angga selamat. Sepupu Angga, Ibnu di Padang mengatakan keluarga besar Angga masih berdoa dan berharap Angga dapat kembali dalam keadaan selamat.
"Kami harap ada keajaiban. Adik kami bisa selamat," ucap Ibnu.
Angga berangkat dari Jakarta ke Pontianak naik SJ 182 karena panggilan tugas sebagai kapten kapal. Selama beberapa hari sebelumnya Angga berada di Jakarta untuk bertemu istri dan anaknya yang baru lahir.