Jokowi Minta Tata Kelola Penerbangan Diperbaiki

Presiden Jokowi menginstruksikan agar proses pencarian para korban dipercepat.

Edwin Dwi Putranto/Republika
Tim investigasi KNKT melakukan pemeriksaan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Jakarta, Selasa (12/1). KNKT menerima sejumlah komponen pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Komponen pesawat yang sudah bisa diidentifikasi mulai dari ekor pesawat, beberapa instrumen pesawat seperti GPWS dan radio altimeter, hingga peluncur darurat. Foto : Edwin Putranto/Republika
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya, khususnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, untuk memperbaiki tata kelola penerbangan nasional. Perintah ini disampaikan Jokowi menyusul terjadinya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu. 

Baca Juga


"Presiden menugaskan kepada kami untuk melakukan suatu improvement, dan proses penemuan ini menjadi suatu pelajaran yang mahal tetapi baik dan diinstruksikan jangan sampai terulang lagi," kata Menhub Budi dalam keterangan pers usai menghadap Presiden Jokowi, Selasa (12/1). 

Hanya saja, Budi tidak menjelaskan secara detail perbaikan apa yang akan dilakukan terhadap industri penerbangan ke depan. Ia hanya memastikan bahwa proses pencarian korban dan pengangkatan kotak hitam (black box) bisa dilakukan secepat mungkin.

Budi juga menekankan bahwa layanan penerbangan akan ditingkatkan sehingga kecelakaan pesawat tidak kembali terulang. "(Dan) mengimprove segala sesuatu dalam layanan penerbangan menjadi lebih baik," kata Budi. 

 

Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Menhub untuk mempercepat pencarian korban dan black box.  Ia mengaku sore ini segera meluncur ke posko pencarian dan penyelamatan Tim SAR gabungan di Tanjung Priok untuk memastikan prosesnya berjalan lancar. 

Sebelumnya diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Jaraknya sekitar 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten. Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.

Sebelum lepas landas, pesawat SJ 182 juga sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan. Pihak KNKT saat ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengumpulkan data terkait cuaca.

Pesawat Boeing 737-500 diawaki enam awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak sebagai penumpang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler