Kominfo Uji Coba Sistem Satu Data Vaksinasi

Kominfo melakukan uji coba sistem informasi satu data vaksinasi covid-19

GALIH PRADIPTA/ANTARA
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate
Rep: Fauziah Mursid Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan PT Telkom Indonesia melakukan uji coba Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan sistem satu data Vaksinasi Covid-19 ini akan mengintegrasikan data lintas kementerian dan lembaga untuk menghasilkan sistem yang komprehensif vaksinasi Covid-19.

Baca Juga


"Baik untuk tahap pendaftaran, distribusi, pelaksanaan, hingga monitoring pelaksanaan vaksinasi pertama dan kedua,"  kata Johnny G. Plate dalam keterangannya terkait Uji Coba Satu Data Vaksinasi di Puskesmas Jurangmangu, Kec. Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (12/1). 

Johnny memastikan sistem ini selain mengintegrasikan aplikasi dan database, juga dilengkapi mekanisme verifikasi dan keamanan data pribadi. Ia mengungkap, sistem informasi ini dibuat untuk mendukung oleh sistem manajemen vaksinasi yang aman dan komprehensif, serta prosedur yang efisien.

Sebab, setidaknya ada prosedur vaksinasi sebanyak tujuh tahap dan melewati empat desk. Selain itu, vaksinasi juga dilakukan dalam dua dosis, yakni dosis pertama dan dalam jangka waktu dua minggu atau 14 hari berikutnya dilakukan vaksinasi yang kedua.

"Setelah siap untuk melakukan vaksinasi, sistem teknologi informasi dan digital juga telah siap dalam rangka mendukung vaksinasi," ujarnya.

Ia mengatakan, ada tiga aplikasi yang diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi kinerja sistem Satu Data Vaksinasi Covid-19. Pertama, Aplikasi PeduliLindungi dari Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN yang digunakan dalam tracking-tracing-fencing akan digunakan untuk melakukan registrasi ulang bagi masyarakat penerima vaksin.

Kedua, aplikasi PrimaryCare dari BPJS Kesehatan yang telah digunakan di berbagai fasilitas kesehatan sejak 2014 juga akan digunakan untuk melakukan pencatatan hasil vaksinasi. Dan ketiga, aplikasi SMILE dari Kementerian Kesehatan dan United Nations Development Program (UNDP) digunakan untuk melakukan monitoring distribusi vaksinasi dari tingkat Provinsi hingga ke setiap fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

"Perlu kami tekankan bahwa sistem keamanan dan kebijakan privasi ketiga aplikasi ini sudah terbukti aman dan masyarakat tidak perlu khawatir, terutama dalam melakukan registrasi ulang melalui aplikasi PeduliLindungi," kata Johnny.  

Karena sistem satu data tersebut, Johnny menegaskan perlunya dukungan internet di puskesmas tempat vaksinasi dilakukan. Untuk itu, Kementerian Kominfo melalui Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI juga telah menyelesaikan penyediaan akses Internet 3.126 titik fasilitas layanan kesehatan yang sebelumnya tidak terfasilitasi dengan baik.

"Penyelesaian ini menggenapi tersedianya akses Internet di seluruh 13.011 fasyankes di Indonesia. Adanya akses Internet ini menjadi tulang punggung yang penting untuk pelayanan kesehatan dan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia," katanya.

Selain itu, Politikus Partai NasDem itu menyebut Pemerintah telah melengkapi sistem digital dengan mengerahkan Satuan BABINSA dari TNI dan Satuan BABINKAMTIBMAS dari POLRI untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi di lapangan.

"Secara khusus, satuan pasukan ini akan membantu melakukan verifikasi dan registrasi ulang secara offline (luar jaringan/luring) bagi masyarakat yang kesulitan mengakses kanal registrasi online (daring) PeduliLindungi," katanya. 

Dalam acara kunjungan Uji Coba Satu Data Vaksinasi di Puskesmas Jurangmangu, Menteri Kominfo didampingi oleh Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail; Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dan pejabat di lingkungan Kota Tangerang Selatan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler