Vaksinasi Dimulai, Saham Farmasi Malah Terkoreksi
Mayoritas saham farmasi mengalami koreksi di atas enam persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada pembukaan perdagangan sesi kedua hari ini, Rabu (13/1). Indeks menguat sebesar 0,65 persen ke level 6.437,01. Sementara pada sesi perdagangan pertama, IHSG ditutup menguat 0,51 persen.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus mengatakan program vaksinisasi nasional Covid-19 yang dimulai hari ini memberikan katalis positif bagi indeks IHSG. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.
"Resminya vaksinasi nasional Covid-19 tentunya ini sebagai herd immunity membantu untuk menahan penyebaran virus tersebut, sehingga ini akan berpotensi memulihkan kepercayaaan masyarakat sehingga mendukung mobilitas kembali dan akan menopang pemulihan ekonomi," kata Nico, Rabu (13/1).
Di sisi lain, sentimen vaksinasi belum cukup berpengaruh bagi saham-saham sektor farmasi pada hari ini. Berdasarkan data RTI, mayoritas saham farmasi mengalami koreksi di atas enam persen hingga pada penutupan perdagangan sesi pertama.
Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ditutup melemah 6,81 persen, PT Phapros Tbk. (PEHA) ditutup melemah 6,82 persen, PT Indofarma Tbk (INAF) ditutup melemah 6,81 persen, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ditutup melemah 6,25 persen.
Sampai pada saat pembukaan perdagangan sesi kedua, sejumlah saham farmasi tersebut tidak mengalami perubahan. Meski demikian, dalam sepekan terakhir saham KAEF sudahenguat hingga 33,74 persen, PEHA naik 29,47 persen, INAF naik 41 persen sedangkan KLBF menguat 4,67 persen.
Adapun sepanjang perdagangan sesi pertama, sejumlah saham yang mengalami kenaikan cukup signifikan yaitu PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI), dan PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) yang rata-rata naik di atas 24 persen, serta PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) yang melesat hingga 34 persen.