Turun pada 2020, Mendag Harap Ekspor ke Arab Saudi Meningkat
Tahun lalu nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar Rp 1,08 miliar dolar AS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berharap, ekspor ke Arab Saudi bisa meningkat. Berbagai upaya pun dilakukan, salah satunya mendorong pelaku usaha kecil dan menengah memasok kebutuhan jamaah haji dan umrah Indonesia di Tanah Suci.
Ia menyebutkan, tahun lalu nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar Rp 1,08 miliar dolar AS. Angka tersebut terkoreksi sebanyak 13,5 persen dibandingkan ekspor pada 2019.
"Ini bisa dimaklumi karena banyak masalah seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan permintaan yang turun di Arab Saudi. Permintaan turun sejak bisnis pariwisata dan kunjungan umrah terdampak," ujar Lutfi dalam konferensi pers yang digelar secara virtual usai Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Optimalisasi Peran Usaha Kecil dan Menengah Dalam Memenuhi Kebutuhan Haji dan Umrah, Rabu (13/1).
Ia menyebutkan, selama ini ada 10 barang yang diekspor ke Arab Saudi. Meliputi otomotif, minyak sayur, minyak goreng, kelapa sawit, bubur kertas, serta perhiasan.
"Jadi (mendorong UMKM penuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah) sebagai satu sequence bagaimana produk Indonesia bisa kuasai pasar dengan baik," kata dia. Dirinya mencontohkan, mi instan Indomie di kini semakin diminati tidak hanya di Arab Saudi tapi di Jazirah Arab.
"Semoga barang (Indonesia) bisa masuk Saudi, tidak hanya penetrasi pasar umrah dan haji kita, tapi pasar ekspor lainnya disenangi Saudi," ujar dia. Lutfi mengatakan, nilai sektor makanan dan minuman yang akan dinikmati peserta haji dan umrah sebanyak 66 juta dolar AS.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menambahkan, selain makanan dan minuman, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berpeluang pula mengekspor produk lain ke Arab Saudi. "Saya kira arang batok kelapa, kita punya produk UMKM daerah yang berpotensi didorong ke Timur Tengah," katanya pada kesempatan serupa.
Kementerian Koperasi dan UKM, kata dia, akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan pihak terkait lainnya. "Kemendag akan koordinasi (terkait ekspor), kami di Kemenkop UKM yang siapkan produk UMKM-nya," tegas Teten.