Beda Solskjaer dengan Mourinho dalam 'Mengurus' Pogba

Pogba pernah bersikeras ingin meninggalkan stadion dengan mobil Roll-Royce.

EPA-EFE/Jon Super
Paul Pogba merayakan gol setelah mencetak keunggulan 1-0 selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Burnley FC dan Manchester United di Burnley, Inggris, 12 Januari 2021.
Rep: Eko Supriyadi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Turf Moor jadi tempat tak terlupakan, ketika hubungan Paul Pogba dan Mourinho saling memanas. Paul Pogba mulai mendapatkan kepercayaan dirinya kembali, setelah dipercaya Ole Gunnar Solskjaer jadi pemain inti Manchester United. Kembali pada awal September 2018, tiga bulan sebelum Mourinho dipecat MU, Pogba bersikeras ingin meninggalkan stadion dengan mobil Roll-Royce, bukan bersama rekan setimnya menggunakan bus. 


Mourinho sudah mencoba membujuknya untuk ikut naik bus, namun upaya tersebut gagal. Mourinho mengaku takut kehilangan pekerjaan jika memaksa Pogba ikut dengan tim naik bus. 

''Saya pergi ke konferensi pers dan ketika saya tiba di bus tim, yang diparkir di sampingnya adalah Roll-Royce dengan sopirnya,'' ucap Mourinho enam bulan kemudian, dikutip dari Independent, Kamis (14/1).

Hubungan Pogba dengan Mourinho selama bekerja sama di MU memang diwarnai ketegangan. Pogba pernah tertangkap kamera adu mulut dengan Mou saat latihan. Karena itu, ada anggapan kalau lebih mudah menebak masa depan MU musim ini, dibandingkan memprediksi masa depan Pogba.

Agen Pogba, Mino Raiola, Desember lalu menyebut Pogba seharusnya bisa hengkang dari Old Trafford pada bursa transfer Januari. Ia menyebut Pogba sudah tidak punya masa depan di Manchester. 

Lama berselang, Rabu (13/1) lalu, Pogba kembali ke Turf Moor, dengan perasaan bahagia dan bebas dari delusi keagungan. Ia mencetak gol kemenangan saat MU mengalahkan Burnley 1-0, hasil itu membawa timnya menuju puncak klasemen Liga Primer Inggris. 

Situasi Pogba di MU perlahan membaik sejak Ole Gunnar Solskjaer menggantikan Mourinho. Pogba menyatakan dirinya bahagia di MU, tak lama setelah Raiola menyebut kliennya ingin hengkang. Hal itu pun berdampak positif, penampilan Pogba dianggap lebih konsisten dan fokus saat bertanding dalam beberapa pekan terakhir. Yang paling mencolok dari Pogba akhir-akhir ini adalah komitmennya dalam aspek pertahanan maupun serangan. 

Solskjaer mungkin lupa berapa kali menyaksikan Pogba membuat sundulan penting di pertahanan MU saat lawan Sheffield United, Aston Villa  dan Burnley. Pogba juga mulai percaya diri memainkan bola di ruang sempit, seperti saat lawan Villa saat melewati John McGinn, yang berujung pada gol Anthony Martial. Cerita yang sama terjadi saat lawan Burnley. Pogba memenangkan duel udara sebelum maju untuk menyambut umpan silang Marcus Rashford dengan tendangan volinya.

Dengan Pogba yang sudah mulai mendapatkan performa terbaiknya, tidak lagi murung di pinggir lapangan, serta tidak dicadangkan saat pertandingan terakhir Mourinho untuk MU di Anfield dua tahun lalu. Kuncinya adalah Solskjaer melakukan sesuatu yang berbeda. Manajemen sumber daya manusianya dalam situasi sulit sangat bagus, dan itu memungkinkan munculnya peningkatan seperti yang terlihat saat ini. 

Pogba tidak pernah merasa tersingkir, tapi tidak juga dimanjakan, sampai berpikir kalau dia bisa terus bermain. Pogba sempat jadi pengisi bangku cadangan pada musim gugur lalu, tapi itu sebagai pengingat bahwa Solskjaer menginginkan peningkatan darinya. Langkah Solskjaer itu berbuah positif, Pogba sudah mendapatkan kepercayaan diri dan membuat perbedaan di lapangan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler