Pelatih Cagliari Akui Godin dan Nainggolan Terkendala Usia

Cagliari menelan kekalahan dari Atlanta.

EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pelatih Cagliari Eusebio Di Francesco bereaksi selama pertandingan sepak bola babak enam belas Piala Italia antara Atalanta BC dan Cagliari di Stadion Gewiss di Bergamo, Italia, Jumat (15/1).
Rep: Hartifiany Praisra Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Pelatih Cagliari, Eusebio Di Francesco mengungkapkan kekurangan timnya saat kalah dari Atalanta pada ajang Coppa Italia di Stadion Atleti Azzuri d'Italia, Bergamo, Jumat (15/1) dini hari WIB. Dia menyebut timnya terlalu malu-malu saat babak pertama dimulai.


Padahal Cagliari baru saja mendebutkan kipernya, Guglielmo Vicario malam itu hingga akhirnya skor akhir menjad 3-1. Di Francesco menyebut timnya terlalu malu-malu di babak pertama dan Atalanta bermain dengan sangat baik.

"Kami terlalu malu-malu di babak pertama dan Atalanta adalah tim yang benar-benar luar biasa. Kami juga menurunkan banyak pemain muda karena berbagai alasan dan kepercayaan diri kami tumbuh seiring dengan berjalannya pertandingan," kata Vicario dilansir dari laman Football Italia, Jumat (15/1).

Di Francesco pun mengungkapkan alasan tidak memainkan pemain andalannya, Radja Nainggolan. Menurutnya, Nainggolan dan Diego Godin tidak bisa bermain di jadwal padat seperti delapan hari bermain di tiga laga.

Namun sang pelatih tetap mengapresiasi permainan anak asuhnya. Menurutnya, laga malam itu membuat kesan tersendiri apalagi rata-rata usia tim yang bermain sangat muda.

"Saya menyukai semangat tim dan mereka berusaha memberikan yang terbaik. Jika anda melihat usia rata-rata starting eleven malam ini, ini adalah tim yang sangat muda, tapi saya tidak punya pilihan lain," kata Di Francesco

Atas kekalahan tersebut Cagliari tersingkir dari turnamen Coppa Italia. Selanjutnya, Cagliari harus menghadapi pemuncak klasemen sementara AC Milan pada Selasa (19/1) dini hari WIB.

"Tidak banyak waktu untuk mempersiapkan dan saya berharap hasilnya bisa segera datang. Ini sedikit mengingatkan saya pada tahun pertama saya di Sassuolo, karena tim ini juga butuh waktu untuk membaur, tapi kami membangun beberapa fondasi penting di sana," kata Di Francesco.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler