Tingkatkan Portofolio Global, China Restrukturisasi SWF

Lembaga SWF China diketahui telah membentuk dua komite awal bulan ini.

Lembaga pengelola investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF).
Tim Infografis Republika.co.id
Lembaga pengelola investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF).
Rep: Adinda Pryanka Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Dana abadi negara atau sovereign wealth fund (SWF) milik China senilai 1 triliun dolar AS sedang merestrukturisasi cara mereka dalam memutuskan investasi internasional. Hal ini dilakukan di tengah upaya meningkatkan efisiensi dan membuat kemajuan yang lebih baik guna meningkatkan bagian aset swasta dalam portofolio globalnya.

Baca Juga


China Investment Corp (CIC) diketahui telah membentuk dua komite awal bulan ini untuk menyetujui investasi dalam aset publik dan non publik. Mereka menggantikan badan di unit CIC International dan CIC Capital yang sebelumnya memiliki tanggung jawab tumpang tindih untuk proses tersebut, menurut orang-orang yang memahami masalah tersebut.

Seperti dilansir di Bloomberg, Senin (18/1), struktur baru untuk investasi luar negeri harus memberikan mekanisme lebih jelas guna meningkatkan strategi alokasi aset. Rencana ini disampaikan narasumber yang tidak disebutkan namanya.

Perubahan ini akan membantu CIC yang berbasis di Beijing untuk meningkatkan investasi langsung dan alternatif menjadi setengah dari portofolio global senilai lebih dari 300 miliar dolar AS pada akhir 2022. Target ini telah ditetapkan pada 2018.

Upaya dana untuk membatasi eksposur ke pasar publik yang bergejolak telah diperumit oleh dinamika pasar yang menyebabkan peningkatan nilai kepemilikan obligasi dan sahamnya. Pandemi dan peningkatan proteksionisme juga membuat kesepakatan pribadi lebih sulit.

Tercatat, aset alternatif turun dua poin persentase menjadi sekitar 42 persen pada akhir 2019. Nilai ini kontras dengan kenaikan dari tahun sebelumnya, menurut data baru yang tersedia.

 

 

Dalam tanggapan yang dikirim melalui email kepada Bloomberg, CIC menyampaikan komitmennya untuk menyempurnakan manajemen dan mengoptimalkan model operasinya guna mendorong efisiensi investasi luar negeri. Pihaknya juga mencoba memeprkuat kapasitas kelembagaannya.

Tujuan jangka panjang dana ini adalah untuk memperluas investasi non publik, termasuk dalam ekuitas swasta, real estate dan hedge fund (dana lindung nilai) untuk pengembalian yang lebih stabil.

Selama ini, saham dan obligasi merupakan instrumen investasi utama perusahaan pada 2007, tahun-tahun awal CIC didirikan. Sementara, aset alternatif hanya menyumbang enam persen pada 2009.

CIC Capital didirikan pada 2015 untuk meningkatkan investasi langsung, sementara CIC International menjalankan aset lain termasuk saham dan obligasi publi, real estat dan ekuitas swasta. Sementara itu, CIC Capital memiliki komite investasinya sendiri dan berharap dapat meningkatkan modalnya hingga 100 miliar dolar AS melalui penjualan obligasi. Rencana penggalangan dana hanya membuat sedikit kemajuan.

Secara terpisah, departemen manajemen CIC Capital, yang mencakup posisi untuk hukum dan pengendalian risiko, juga akan dirombak. Berbagai tim akan dilebur ke departemen lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler