Antrean Masuk RSD Wisma Atlet Menumpuk

Antrean pasien Covid-19 masuk RSD Wisma Atlet dari puskesmas tengah menumpuk.

Republika/Thoudy Badai
Petugas medis mengendarai ambulan saat mengantarkan pasien covid-19 ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu (9/1). Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria fasilitas ruang isolasi di 101 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus menipis hingga 85 persen akibat terjadi lonjakan kasus positif covid-19 sepanjang bulan Desember hingga Januari 2021. Republika/Thoudy Badai
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapasitas Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk perawatan pasien Covid-19 kini sudah mencapai 80 persen. Sementara itu, antrean pasien yang hendak masuk ke sana dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) Jakarta sekitarnya terus menumpuk.

"Sekarang sudah 80 persen ini. Karena kita atur (antreannya), dari puskesmas sebenarnya masih numpuk banyak," ungkap Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet, Letkol Laut Muhammad Arifin, lewat telepon, Selasa (19/1).

Untuk mengantisipasi membeludaknya jumlah pasien RSD Wisma Atlet, Arifin beserta jajarannya mengatur alur masuk dan keluar pasien. Namun, dia tak memerinci pengaturannya lebih lanjut. Dia mengatakan, jika hal tersebut tidak dilakukan maka kapasitas RSD Wisma Atlet tak mencukupi.

"Kita atur flow-nya. Kalau langsung di-loss ya tidak muat. Di puskesmas-puskesmas lumayan cukup banyak numpuk di sana," kata dia.

Arifin menjelaskan, sementara ini, antrean yang ditangani hanya dari puskesmas wilayah Jakarta. Meski begitu, sudah ada puskesmas-puskesmas wilayah lain mengarahkan pasien Covid-19 ke RSD Wisma Atlet.

"Sementara yang saya monitor dari DKI saja. Kalo dari yang lain juga ada yang kirim dari Bogor, Gunung Putri. Depok juga mulai sudah mengarah ke sini," ungkap dia.

Dia juga mengungkapkan, dalam satu setengah bulan terakhir, tepatnya sejak pertengahan Desember, pasien masuk ke RSD Wisma Atlet lebih banyak pasien bergejala. Arifin mengatakan, situasi saat ini cukup parah. Terutama, sepanjang wabah Covid-19 melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu.

"Ini cukup parah sepanjang wabah ini yang paling tinggi yang bergejala. Jumlah pasien terbanyak dengan gejala. Itu satu sampai satu setengah bulan lalulah. Mulai Desember pertengahan itu sudah mulai banyak yang bergejala," kata dia.


Sejak Sabtu, 19 Desember 2020, RSD Wisma Atlet sudah tak lagi menerima pasien berstatus tanpa gejala (OTG). Itu karena kapasitas perawatan untuk pasien bergejala sudah 75 persen. Itu pun sudah menggunakan tower yang semestinya digunakan untuk pasien OTG.

"Sudah dari Sabtu (tidak terima pasien OTG). Karena kita tower IV, VI, dan VII yang untuk bergejala itu sudah di atas 75 persen," jelas Arifin kepada Republika.co.id, Senin (21/12/2020).

Dia menjelaskan, kondisi itu membuat pihaknya harus membuka tower lain untuk pasien bergejala yang membutuhkan perawatan. Tower V yang pada mulanya diperuntukkan bagi pasien OTG kini digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala.

"Sehingga, konsekuensinya kan harus membuka tower untuk yang bergejala lagi karena naik terus. Ya tower V-lah dipake untuk yang bergejala sekarang," kata dia.

Karena itu, RSD Wisma Atlet tidak lagi menerima pasien Covid-19 yang berstatus OTG. Pasien OTG dipersilakan mencari tempat isolasi ke tempat-tempat lain yang memang sudah disiapkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lainnya.

"Mereka sudah tahu. Puskesmas sudah saya share, di sini tidak menerima OTG ya. (Bisa) ke tower VIII sana di Lademangan atau ke hotel-hotel yang sudah disediakan," kata dia.

Sementara itu, untuk data pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet hingga Selasa (18/1) pukul 08.00 WIB tercatat berjumlah 4.722 orang pasien. Para pasien Covid-19 itu dirawat di empat tower, yakni Tower IV, V, VI, dan VII. Jumlah ini berkurang 139 orang jika dibandingkan sehari sebelumnya.

"Pasien rawat inap ada 4.722 orang, 2.404 pria dan 2.318 wanita. Hari ini, berkurang 139 orang, kemarin jumlahnya 4.861 orang pasien," jelas Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel Marinir Aris Mudian, lewat pesan singkat, Selasa (19/1).

Dia menerangkan, sejak beroperasi pada 23 Maret 2020 lalu, RSD Wisma Atlet telah mencatat 49.669 orang pasien terdaftar. Dari jumlah tersebut, 44.947 pasien sudah dinyatakan keluar dengan tiga alasan, yakni ada yang dirujuk ke rumah sakit lain, sembuh, dan meninggal dunia.

"Pasien yang sudah keluar ada 44.947 orang dengan rincian pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain ada 576 orang, pasien sembuh ada 44.337 orang, dan meninggal dunia 34 orang," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler