Polisi Sebut Mahasiswi Itera Tewas Motif Bunuh Diri

Mahasiswi Itera bunuh diri dengan cara menggantung dengan seutas tali

Max Pixel
Bunuh diri/ilustrasi. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Polresta Bandar Lampung memberikan pernyataan kematian Zahra Syifa (21 tahun) yang gantung diri di dalam kamar kos, dengan motif murni bunuh diri.
Rep: Mursalin Yasland Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Polresta Bandar Lampung memberikan pernyataan kematian Zahra Syifa (21 tahun) yang gantung diri di dalam kamar kos, dengan motif murni bunuh diri. Jasad mahasiswi Itera semester akhir tersebut ditemukan kekasihnya di dalam kos dalam kondisi gantung diri pada Rabu (20/1) malam.


Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP di Jl Karimun Gg Wisma, Sukarame, Bandar Lampung pada Kamis (21/1). Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan kematian mahasiswi tersebut murni bunuh diri dengan cara menggantung diri di dalam kamar kos dengan seutas tali.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh mahasiswi tersebut,” kata Kompol Resky Maulana kepada pers di Bandar Lampung, Jumat (22/1).

Ia mengatakan, petugas Polsek Sukarame dan tim Inafis Polresta Bandar Lampung telah melakukan olah TKP dan melakukan visum et repertum di RSUD Abdul Moeloek Lampung, hasilnya tidak adanya ditemukan tanda-tanda kekerasan di perempuan berusia 21 tahun tersebut. Dapat disimpulkan bahwa perempuan tersebut murni bunuh diri dengan cara gantung diri.

Mahasiswi Fakultas Teknik Prodi Geomatika yang sedang menyusun skripsi di sebuah perguruan tinggi di Lampung, tergantung dengan selilit kain yang digantung di tengah pintu kamarnya. Hasil visum tersebut, jelas mahasiswi tersebut motif meninggalnya dengan cara menggantung diri, diduga karena depresi.

Mahasiswi asal Karawang, Jawa Barat tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di lilitan seutas tali yang tergantung di dalam kosnya. Orang yang menemukan pertama kali yakni Ivan, belakangan terungkap kekasihnya. Keterangan yang diperoleh, sebelum menggantung diri, Zahra sempat mengirim pesan Whatsapp (WA) kepada Ivan, pacarnya.

Keterangan Ivan, kekasihnya (Zahra) pernah mengirimkan pesan WA dengan gambar (stiker) boneka yang tergantung. Ia tidak memedulikan pesan gambar boneka tersebut saat itu. Zahra memang tinggal sendirian di dalam kosnya.

Ivan tidak mengetahui persis penyebab kekasihnya gantung diri. Sebelumnya, Zahra pernah bercerita kepada Ivan bahwa ia mengalami kesulitan dalam membuat tugas akhir kuliah, akhir-akhir ini. Dia juga pernah menceritakan kesulitasn orang tuanya di Jawa Barat, karena sakit.

 

Mayat Zahra saat ditemukan di dalam kamar kosnya masih dalam keadaan lemas. Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, untuk mengetahui sebab- sebab meninggal dunia mahasiswi Itera angkatan 2017 tersebut. Mayat mahasiswi tersebut dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk dilakukan otopsi.

Pihak Itera membenarkan Zahra Syifa tercatat mahasiswi aktif di Itera Program Studi Tekni Geomatika angkatan 2017. Menurut Humas Itera Rudiyansyah, Zahra Syifa meninggal dunia pada Rabu malam, 20 Januari 2021 di kompleks perumahan Jalan Karimun Jawa, Gang Wisma 1, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.

“Mahasiswa aktif Itera di Program Studi Teknik Geomatika angkatan 2017. Berdasarkan data kemahasiswaan, mahasiswi tersebut berasal dari Karawang, Jawa Barat,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (21/1).

 

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari para dosen pengajar, Zahra adalah salah satu mahasiswa yang baik dan tidak memiliki masalah dalam perkuliahan ataupun dalam penyusunan tugas akhir selama berkuliah di Itera. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler