Top 5 News: Polemik Jilbab, Kepala SMK 2 Padang Siap Dipecat
Senator Minta Rasisme Ketua Projamin ke Pigai Diproses Hukum
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik jilbab di SMKN 2 Padang, Sumatra Barat terus menggelinding. Komentar Mendikbud Nadiem Makarim yang menyebut peristiwa tersebut adalah bentuk tindakan intoleran, direspon Kepala SMKN 2 Padang, Rusmadi yang siap menerima sanksi jika memang terbukti bersalah. Bahkan Rusmadi siap dipecat, asalkan pemerintah lebih dulu datang ke lokasi untuk melakukan penelusuran.
Kabar pemaksaan memakai jilbab untuk para siswi di SMKN 2 Padang itu menjadi isu liar. Banyak pihak yang berkomentar dan menjadikan kabar tersebut banyak dicari pembaca Republika.co.id. Berita-berita soal polemik berjilbab pun masuk dalam jajaran top 5 news Republika.co.id, Senin (25/1).
1. Kepala SMKN 2 Padang yang Siap Dipecat Usai Respons Nadiem
Polemik isu soal aturan jilbab di SMKN 2 Padang yang viral di media sosial terus bergulir hingga akhirnya sampai ke telinga pemerintah pusat. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, peristiwa yang terjadi di SMKN 2 Padang adalah bentuk tindakan intoleransi.
"Sejak menerima laporan tersebut, Kemendikbud koordinasi dengan pemda untuk segera mengambil tindakan tegas. Saya mengapresiasi gerak cepat pemerintah daerah terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran," kata Nadiem dalam sebuah video resmi dari Kemendikbud, Ahad (24/1).
Kepala Sekolah SMKN 2 Padang, Rusmadi, pun merespons dengan mengatakan siap menerima sanksi bila ada temuan pelanggaran terkait pro dan kontra memakai jilbab di sekolahnya. Rusmadi mempersilakan pihak Kemendikbud meninjau persoalan langsung ke lapangan untuk mencari tahu fakta yang terjadi.
"Kalau saya salah, saya siap dipecat. Tapi, pemerintah silakan lihat ke lapangan dulu. Apa yang sudah kami lakukan," kata Rusmadi di kantornya, Senin (25/1).
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Qari Termuda Maroko Baca Alquran dengan Gaya Baru
RABAT -- Yahya Sedqi merupakan pembaca Alquran termuda di Maroko. Ia telah merekam dan merilis bacaan Alquran secara keseluruhan.
Menurut Casa 24, Yahya membacakan Alquran dengan suaranya yang merdu. Hal ini lantas membuatnya populer sejak masa kanak-kanak.
Qari termuda di negara itu juga disebut telah berinovasi menggunakan gaya mengaji yang baru, dengan memadukan gaya yang berbeda. Dilansir di Ahlul Bayt News Agency (ABNA), Senin (25/1), anak laki-laki tersebut telah berpartisipasi dalam sejumlah kompetisi pengajian Alquran internasional.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Sejarah Geger Jilbab, Sejarah Berulang Setelah 40 Tahun
Hari-hari ini terjadi geger soal jilbab kembali. Ada seorang orang tua non-Muslim di sebuah SMK Negeri di Padang mengatakan, putrinya dipaksa oleh peraturan sekolah memakai jilbab.
Berbagai kontroversi pun timbul. Berbagai klarifikasi muncul, baik dari penjelasan pihak sekolah secara langsung, pihak Depdikbud setempat, hingga mantan wali kota yang bicara mengapa aturan itu ada dan sejak lima tahun lalu saat aturan dibuat tak ada pemaksaan bagi siswi non-Muslim memakai jilbab.
Namun, apa pun kontroversi itu, kini soal jilbab menyeruak kembali. Hal ini juga sebenarnya tak terjadi di Indonesia saja. Di Eropa, misalnya, pun begitu. Di Prancis, Belgia, dan negara Eropa lain juga sama dengan sikap non-Muslim di Indonesia. Di sini, minoritas menutut siswi sekolah untuk jangan memakai jilbab. Di Eropa, Muslim yang menjadi minoritas menuntut pemakaian jilbab. Sama-sama menuntut, hanya beda tujuan.
Munculnya kontroversi ini juga mau tidak mau dikaitkan denga suasana 'persaingan politik' masa lalu hungga kini di Indonesia atau mereka yang pro-Islam dan kelompok yang tidak. Situasi kontemporer sama persis seperti yang terjadi pada 1980-an kala Orde Baru sedang kuat-kuatnya karena ekonomi negara saat itu lumayan.
Soal pemakaian jilbab di Indonesia memang mau tidak mau hadir ketika muncul Revolusi Iran yang dipimpin Imam Khoemaeni pada 1979. Kala itu, Muslim Indonesia tersentak karena ternyata ada kekuatan Islam politik yang mampu berada di puncak kekuasaan sebuah negara. Janggut, serban, celana cingkrang, jilbab, hingga pengajian anak-anak muda muncul dengan marak.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Senator Minta Rasisme Ketua Projamin ke Pigai Diproses Hukum
JAKARTA -- Ketua Relawan Pro Jokowi Amin (Projamin), Ambroncius Nababan, dianggap bersikap rasis terhadap tokoh kemanusaan Papua, Natalius Pigai. Ambroncius memasang foto Natalius berdampingan dengan seekor gorila. Senator asal Papua Filep Wamafma meminta agar perbuatan rasis Ambroncius diproses hukum.
Filep meminta agar politikus Partai Hanura tersebut ditindak secara hukum karena telah melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. “Saya minta negara segera menindak tegas sikap Ambroncius IM Nababan karena telah bersikap rasis. Ini tidak main-main. Jangan coba-coba membuat bara api," ujar Filep di Jakarta, Senin (25/1).
Selain itu, Filep juga khawatir jika negara tidak segera bertindak, gejolak sosial penolakan dari masyarakat Papua akan terjadi, seperti kasus rasisme Surabaya sebelumnya. Apalagi, rasisme Ambroncius terhadap tokoh Papua, sambung dia, dilakukan secara terang-benderang di media sosialnya yang tentunya bisa dibaca oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Inilah saatnya negara memperlihatkan keberpihakannya kepada semua masyarakat Indonesia bahwa siapa pun yang melanggar hukum harus segera ditindak. Apalagi, sikap Ambroncius IM Nababan ini sudah di luar batas kewajaran," kata Filep.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Kemenkumham Akui Ada 153 Warga China Masuk Indonesia
JAKARTA -- Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyatakan, sebanyak 153 warga negara Republik Rakyat China (RRC) tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten pada Sabtu (24/1). Kepala Subbag Humas Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Ahmad Nursaleh, menuturkan, para warga RRC itu langsung diarahkan untuk menjalani karantina.
"Pada Sabtu, 24 Januari 2021, telah mendarat pesawat China Southern Airlines dari Guangzhou dengan membawa 171 penumpang yang terdiri 153 WN RRC dan 18 WNI," ujar Nursaleh dalam siaran pers di Jakarta, Senin (25/1).
Menurut Nursaleh, para warga asing itu wajib menjalani karantina yang sudah ditentukan. "Selanjutnya, diarahkan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 menuju tempat karantina," ucapnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
BONUS 6. Ini Komentar Anies Saat Datangi Kolong Jembatan Pegangsaan
JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau proses penataan kolong jembatan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Ahad (24/1). Kolong tersebut sebelumnya jadi tempat tinggal pemulung dan pernah dikunjungi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dalam kunjungannya, Anies memasuki lorong sambil mengamati setiap sudut kolong jembatan yang saat ini sudah mulai tertata dengan tanaman hias dan kolam ikan. "Bagus yaa!," ucap Anies.
Anies pun meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait melanjutkan penataan agar menjadi kolong jembatan itu menjadi lebih bersih, aman, nyaman, dan sesuai dengan fungsinya. "Mudah-mudahan ini segera tuntas," kata Anies sebagaimana dikutip Republika.co.id dari siaran pers Pemkot Jakpus, Senin (25/1).
Baca berita selengkapnya di sini.
- jilbab
- siswi wajib jilbab
- aturan siswi berjilbab
- jilbab untuk siswi sekolah
- smkn 2 padang
- jilbab smkn 2 padang
- kepsek smkn 2 padang
- Natalius Pigai
- anies baswedan
- qori cilik
- polemik jilbab
- qori maroko
- Yahya Sedqi
- natalius pigai korban rasisme
- top 5 news
- siswi non muslim
- wajib jilbab siswi nonmuslim
- wajib jilbab