AS Berencana Buka Lagi Hubungan Diplomatik dengan Palestina

Pemulihan bantuan AS untuk membantu jutaan rakyat Palestina.

AP/Evan Vucci
AS Berencana Buka Lagi Hubungan Diplomatik dengan Palestina. Presiden Joe Biden menjawab pertanyaan wartawan di South Court Auditorium di kompleks Gedung Putih, Senin, 25 Januari 2021, di Washington.
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Richard Mills mengumumkan rencana membuka kembali hubungan diplomatik Palestina yang ditutup pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Mills menyesali hubungan tersebut sempat berhenti.

Baca Juga


“Presiden Biden jelas dalam niatnya memulihkan program bantuan AS yang mendukung pembangunan ekonomi dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina,” kata Mills.

Dikutip Middle East Eye, Rabu (27/1), pemerintahan Trump memotong bantuan untuk Palestina sekitar 200 juta dolar Amerika pada 2018. Pemotongan itu tidak menghasilkan diplomasi lebih lanjut, justru mengarah pada krisis keuangan yang menjerumuskan puluhan ribu orang Palestina ke dalam kemiskinan.

Dalam pernyataan bersama pada Selasa, Belgia, Estonia, Prancis, Jerman, dan Irlandia menyatakan keprihatinan yang mendalam kepada badan PBB untuk pengungsi dan pemulihan Palestina (UNRWA). UNRWA telah mengalami situasi keuangan kritis sejak pemotongan dana yang dilakukan Trump.

Sementara itu, Mills menekankan pemulihan bantuan keuangan AS dan dukungan untuk Palestina bukan tanda pemerintah akan bertindak mendukung kepemimpinan Palestina. Namun, pendanaan tersebut untuk membantu jutaan rakyat Palestina.

“Pada saat yang sama, AS akan mempertahankan dukungannya yang teguh untuk Israel. Di bawah pemerintahan Biden, AS akan melanjutkan kebijakan jangka panjangnya untuk menentang resolusi sepihak dan tindakan lain dalam badan-badan internasional yang secara tidak adil memilih Israel,” ujar dia.

 

Kemungkinan baru

Awal bulan ini, Ketua Komite Luar Negeri parlemen AS, Gregory Meeks mengatakan rencananya mendukung pembalikan kebijakan utama Biden. Termasuk dimulainya kembali bantuan kemanusiaan dan kembalinya kehadiran diplomatik Palestina di Washington.

Kemudian pada Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki menekankan pandangan pemerintahan Biden adalah solusi dua negara satu-satunya jalan ke depan untuk Palestina dan Israel. Mills juga menekankan niat AS mendukung solusi dua negara yang akan melihat pembentukan negara Palestina merdeka.

Dalam melakukan itu, Mills menyebut Washington akan mengharapkan konsesi dari kedua negara dengan Israel menghentikan perluasan pemukiman, rencana aneksasi, dan pemerintahan Palestina membatalkan serangan.

“Amerika Serikat akan mendesak pemerintah Israel dan Otoritas Palestina untuk menghindari langkah sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit,” ucap dia.

Mills menambahkan pemerintahan Biden menyambut baik kesepakatan normlisasi antara Israel dan beberapa negara Arab. AS akan terus mendesak negara lain mengikuti normalisasi hubungan dengan Israel.

“Kami menyadari normalisasi Arab-Israel bukanlah pengganti perdamaian Israel-Palestina. Namun, resolusi tersebut secara signifikan akan menguntungkan kawasan secara keseluruhan. Ini adalah harapan AS, normalisasi dapat dilanjutkan dengan cara yang membuka kemungkinan baru untuk memajukan solusi dua negara,” kata dia. 

 

https://www.middleeasteye.net/news/biden-administration-restore-aid-palestinians-fix-atrophied-relations

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler