Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid Jatim Menurun
PPKM yang telah berjalan dianggap bantu turunkan keterisian RS di Jatim.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Staf Khusus Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al Farabi, mengungkapkan, tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur mengalami penurunan setelah diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). BOR RS Covid-19 Jatim yang semula mencapai 80 persen, menurun menjadi 62 persen.
"Mudah-mudahan bisa konsisten. Target aman berada di angka 60 persen," kata Jibril dikonfirmasi Jumat (29/1).
Jibril optimistis dengan diperpanjangnya PPKM bisa semakin menekan penularan Covid-19 di Jatim. Meskipun diakuinya penambahan kasus Covid-19 harian di Jatim masih fluktuatif. Jibril memgatakan, kebanyakan pasien Covid-19 baru di Jatim berstatus orang tanpa gejala atau OTG.
"Kalau melihat dari situasinya Covid-19 masih fluktuatif. Kebanyakan kasus baru Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG), hasil tracing," kata Jibril.
Berdasarkan data di peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas Jatim, di wilayah setempat saat ini masih ada tujuh daerah yang berstatus zona merah Covid-19, atau tingkat penyebaran tinggi. Yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi. Sementara 31 daerah sisanya bersatatus zona oranye.