5 Makanan untuk Memelihara Bakteri Baik di Usus

Bakteri-bakteri baik ini memiliki beberapa peran penting termasuk memcah vitamin.

topnews.in
Bakteri. Ilustrasi
Rep: Adysha Citra Ramadhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia memiliki triliunan mikroba yang seringkali disebut sebagai bakteri baik. Sebagian besar dari bakteri baik ini ada di saluran pencernaan.

Bakteri-bakteri baik ini memiliki beberapa peran penting. Sebagian di antaranya adalah memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi, membuat beberapa vitamin, melawan bakteri buruk, hingga memberikan respons imun untuk melawan patogen yang masuk ke usus.

Agar fungsi-fungsi tersebut bisa berjalan optimal, bakteri-bakteri baik di saluran pencernaan tentu harus terpelihara dengan makanan tepat. Berikut ini adalah enam makanan yang dapat memberi manfaat tersebut, seperti dilansir Harper's Bazaar.

Cokelat Hitam
Cokelat hitam atau dark chocolate mengandung polifenol yang bermanfaat baik bagi kesehatan usus. Semakin tinggi persentase kakao yang terdapat di dalam cokelat hitam, semakin baik manfaatnya bagi usus. Karena itu, sebaiknya pilih cokelat hitam dengan persentase kakao minimal 70 persen.

"Rutin mengonsumsi makanan yang tinggi polifenol berkaitan dengan kesehatan usus yang optimal," jeas ahli gizi dan spesialis kesehatan usus Megan Rossi.

Selain untuk kesehatan usus, konsumsi makanan tinggi polifenol juga memiliki manfaat kesehatan lain. Sebagian di antaranya adalah menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Kacang Legum dan Pulses
Prebiotik seperti kacang legum dan pulses dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri baik. Asupan prebiotik dapat menunjang pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik seperti bifidobakteria. kadar bifidobakteria yang sehat berkaitan dengan perbaikan pencernaan dan pencegahan inflamasi usus. Beberapa contoh kacang legum dan pulses adalah kacang hitam, kacang merah, lentil, kacang polong, buncis, dan kacang tanah.

Baca Juga


Flaxseed
Meski berukuran mini, flaxseed memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan usus. Kandungan omega 3 yang kaya dalam flaxseed dapat menunjang kesehatan usus. Selain itu, flaxeed juga tinggi akan serat sehingga dapat melembutkan feses dan membuat feses lebih mudah dikeluarkan.

Penting untuk minum banyak air putih ketika mengonsumsi flaxseed. Alasannya, flaxseed membutuhkan air putih untuk bisa bekerja. Upayakan minum satu gelas air putih untuk setiap satu sendok makan flaxseed yang dikonsumsi.

Oat Utuh
Oat utuh merupakan sumber karbohidrat kompleks dan serat yang baik untuk usus. Oat utuh juga diketahui kaya akan beta glukan dan resistant starch. Kandungan-kandungan ini diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik yang berkaitan dengan penurunan inflamasi usus. Manfaat lain oat adalah menunjang regulasi usus yang baik.

Kefir
Fermentasi susu ini bisa mengandung 30 strain bakteri dan ragi yang baik untuk pencernaan. Bakter spesifik dari kefir juga sudah diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang bisa memunculkan penyakit seperti salmonella dan E.coli.

Bila dibandingkan dengan susu biasa, kefir lebih bisa ditoleransi oleh orang-orang dengan masalah intoleransi laktosa. Hal ini terjadi karena bakteri dalam kefir membantu proses pemecahan laktosa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler