Ketua IDI Aceh Merasa Imunnya Naik Usai Divaksin
Penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan walaupun sudah divaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, dr Safrizal Rahman mengaku tidak merasakan efek samping apapun setelah dua kali penyuntikan vaksin Covid-19. Ia merasa imunitas tubuh menjadi lebih baik usai vaksinasi.
"(Usai vaksin) saya merasa biasa-biasa saja, nyaman-nyaman saja dan bahkan satu hal yang pasti adalah mungkin imunitas saya menjadi lebih baik, karena saya merasa sudah punya antibodi dalam tubuh," kata Safrizal di Banda Aceh, Selasa (2/2).
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) itu sudah dua kali menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut, bersamaan dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Penyuntikan dosis vaksin pertama diterima Safrizal pada Jumat (15/1) lalu, kemudian dilanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah 14 hari penyuntikan dosis pertama.
"Yang pasti saya tidak merasakan dampak seperti adanya nyeri di bekas suntikan, tidak merasakan dampak-dampak seperti yang dilaporkan, tidak merasa mengantuk dan sebagainya," kata Safrizal, menjelaskan.
Meski telah menjalani penyuntikan vaksin Covid-19, ia mengaku tidak kemudian mengabaikan protokol kesehatan. Terutama disiplin dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).
Baca juga : Kemenkes Targetkan Vaksinasi 1,5 Juta Nakes Rampung Februari
"Walaupun sudah vaksin, protokol kesehatan, 3M itu juga harus tetap kita laksanakan," kata Safrizal.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Aceh ditargetkan terhadap 3,7 juta jiwa penduduk. Tahap pertama diprioritaskan bagi kelompok tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 56.450 orang.