Benarkah Tanzania Negara Bebas Covid-19? Cek Faktanya

Beredar narasi bahwa Tanzania sebagai satu-satunya negara yang tidak kena Covid-19.

Antara
Tangkapan layar hoaks di Facebook yang menyebut Tanzania satu-satunya negara yang tidak terdampak COVID-19. (Facebook)
Rep: Antara/Tim Cek Viral Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanzania diklaim sebagai satu-satunya negara di dunia yang tidak terdampak pandemi Covid-19, demikian unggahan yang beredar di media sosial.


Salah satu akun di Facebook mengunggah tangkapan layar dari akun lainnya berisi klaim tidak ada Covid-19 di Tanzania. Unggahan itu menyebut pula, Tanzania tidak pernah mengadakan rapid test ataupun swab test kepada penduduknya.

Covid-19, seperti disebut dalam akun Facebook itu, justru ada setelah ada rapid test dan swab test atau PCR sehingga dunia meyakini penyakit itu ada. Padahal, sebelumnya penyakit tersebut tidak ada.

Berikut narasi yang disampaikan akun tersebut:

"Gara2 ada alat setan Rapid dan PCR yg di sumbang Bill gate..Dunia kacau balau meyakini ada virus hanya karena adanya alat setan ini!!!!!

Masih Main2 alat setan

Maka harus siap di racuni obat yg di beri label 'Antivirus'!! Agar bergejala berat sesak nafas,mual,nyeri dada,jantung berdebar pakai Ventilator!!

Dokter yg ketakutan melihat gejala keracunan obat ini merengek2 minta di suntik racun!

Bukan kah ini tampak seperti permainan setan!!!

Yg tidak percaya informasi saya,kata Jenderal Made:

Biarkan aja Bu..

Nanti mereka kena karmanya sendiri!!"

Namun, benarkah Tanzania adalah satu-satunya negara yang tidak terdampak pandemi COVID-19?

Tangkapan layar hoaks di Facebook yang menyebut Tanzania satu-satunya negara yang tidak terdampak Covid-19. (Facebook) - (Antara)

Penjelasan:

Unggahan yang menyebut Tanzania tidak memiliki kasus Covid-19 adalah kabar salah.

Penelusuran ANTARA di situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) covid19.who.int, pada 3 Februari 2021 terdapat 509 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Republik Tanzania dengan 21 orang meninggal dunia. 

Pada 29 Januari 2021 WHO mencatat, lima kasus positif pertama Covid-19 di Tanzania ada pada 17 Maret 2020.

Puncak kasus harian di Tanzania terjadi pada 30 April 2020 dengan total 180 kasus baru. Tanzania terkahir melaporkan kasus Covid-19 pada 8 Mei 2020.

Namun, pada Juni 2020 Presiden Tanzania John Magufuli mengumumkan Tanzania bebas corona. Dia pun meminta masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak memberlakukan karantina wilayah.

Langkah Magufuli itu lantas menuai kritik. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Afrika mendesak pemerintah Tanzania untuk memublikasikan data terbaru penyebaran virus di Tanzania. 

Dari laporan Republika mengutip Alzajeera disebutkan bahwa Gereja Katolik Tanzania mengeluarkan peringatan atas lonjakan dugaan infeksi Covid-19 di negara itu. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada para pemimpin gereja, presiden konferensi uskup (TEC) memperingatkan kemungkinan gelombang baru infeksi. (Link berita terkait ini klik di sini.)

Sekretaris TEC Pastor Charles Kitima mengatakan, Gereja Katolik telah memperhatikan peningkatan tajam yang luar biasa dalam jumlah layanan pemakaman.  

Dia berkata bahwa biasanya akan ada satu atau dua misa requiem per minggu di paroki-paroki perkotaan, tetapi sekarang mereka memimpin misa setiap hari.

Klaim: Tanzania adalah negara tanpa COVID-19

Rating: Hoaks

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler