Banyak Motor Lawan Arus di Flyover Lenteng-Tanjung Barat

Banyak pemotor lawan arus saat uji coba jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat.

Republika/Putra M. Akbar
Suasana flyover tapal kuda di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (14/11). Pengerjaan proyek flyover tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang ditargetkan rampung pada Desember 2020 itu kini sudah mencapai 90 persen dan bisa mulai dioperasikan pada Januari 2021. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Flori Sidebang Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah melakukan evaluasi terkait uji coba flyover di Tanjung Barat dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan selama tiga hari. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, lalu lintas di sekitar wilayah itu dipastikan lancar, meski dengan sedikit catatan minor.

"Dari hasil evaluasi kami, ini kan dioperasionalkan (uji coba) selama tiga hari, dari kondisi traffic, lalu lintas lancar," kata Syafrin di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/2).

Syafrin mengaku pihaknya masih harus melengkapi beberapa fasilitas pendukung di lokasi tersebut. Salah satunya rambu atau tanda larangan melawan arus. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi masih banyak pengendara sepeda motor yang melawan arus di jalan layang selama uji coba.

"Tentu akan kami pasang rambu larangan untuk berputar, sehingga masyarakat dapat melihat bahwa di situ tidak boleh untuk berputar (melawan arus). Walaupun dengan konstruksi yang ada sekarang itu otomatis tidak boleh melakukan manuver untuk berbalik arah di sana," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyayangkan tindakan para pemotor melawan arus tersebut. Ariza mengatakan, hal itu tentu bertentangan dengan aturan dan membahayakan keselamatan pengendara.

"Terkait adanya pengguna jalan dalam hal ini sepeda motor yang melawan arus tentu sangat bertentangan dengan aturan aturan yang ada," kata Ariza.

Baca Juga


Ia pun memastikan hal itu menjadi poin evaluasi yang dicarikan solusinya. Rencana sementara bakal ditempatkan petugas untuk mengamankan lalu lintas di jalan layang baru itu.

"Saat nanti jalan layang (beroperasi) nanti kita carikan solusinya dan dijaga agar tidak ada lagi pengguna sepeda motor yang melawan arus. Karena itu sangat berbahaya," jelasnya.

Di sisi lain, Ariza mengapresiasi kinerja Dinas Bina Marga DKI Jakarta merampungkan jalan lintas tak sebidang ini. Menurutnya jalan layang ini memiliki peran penting sebagai titik putar balik kendaraan roda dua agar lebih aman karena menghilangkan perlintasan sebidang dengan rel kereta.

"Tentu kita bersyukur bahwa flyover tapal kuda sudah selesai. Nanti pada saatnya akan diresmikan oleh Pak Gubernur (Anies Baswedan)," imbuhnya.

Flyover Lenteng Agung-ISIP dan Tanjung Barat sempat dibuka untuk umum selama tiga hari. Dimulai pada Ahad, 31 Januari 2021 pukul jam 08.00-21.00 WIB. Sementara uji coba berikutnya dilakukan Senin (1/2) dan Selasa (2/2) pada pukul 06.00-21.00 WIB.

Flyover Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan flyover Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter. Kedua jalan layang ini disebut flyover tapak kuda karena desainnya yang mirip dua tapal kuda saling membelakangi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler