Singapura Berupaya Kembali Bangkitkan Pariwisata
Pariwisata di Singapura diperkirakan masih lemah sepanjang 2021
REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Meski mengalami masa sulit akibat pandemi Covid-19, sektor pariwisata Singapura mengambil langkah untuk kembali bangkit. Singapore Tourism Board (STB), badan utama yang membidangi pariwisata di Singapura, bersiap untuk pemulihan jangka panjang.
Dengan pengembangan beberapa vaksin, perjalanan wisata massal dan kepercayaan wisatawan akan membutuhkan waktu untuk kembali pulih. Jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata Singapura diperkirakan masih akan lemah sepanjang 2021.
Chief Executive Singapore Tourism Board (STB) Keith Tan mengatakan, sektor pariwisata Singapura berusaha bertahan pada 2020. Kini, industri pariwisata Singapura melanjutkan kemampuan beradaptasi, memperbarui model bisnis, serta memanfaatkan teknologi.
"Meski sepertinya pariwisata massal belum dapat kembali secara signifikan di 2021, STB akan terus berdiri bersama mitra industri untuk mempersiapkan pemulihan dan membangun masa depan yang lebih baik serta berkelanjutan," ujar Keith lewat pernyataan resminya.
Dia yakin Singapura bisa tetap mempertahankan posisi sebagai salah satu tujuan wisata dan bisnis yang menarik dan aman di dunia. Prospek jangka panjang sektor pariwisata Singapura dirancang dengan tetap berkontribusi pada upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Bisnis pariwisata termasuk hotel, pemandu wisata, dan industri kapal pesiar memainkan peran kunci dalam upaya Singapura melawan Covid-19. Hotel menawarkan propertinya sebagai Fasilitas Karantina Pemerintah, Fasilitas Isolasi Swab, dan Stay-Home Notice Facilities (SDFs).
Per 31 Desember 2020, lebih dari 70 hotel telah berfungsi sebagai Stay-Home Notice Facilities (SDFs) dan menampung lebih dari 80 ribu orang, dengan dukungan dari 2.300 pekerja industri perhotelan. Sementara, pemandu wisata menjadi Safe Distancing Ambassadors (SDA).
Industri kapal pesiar menyediakan asrama pekerja migran pertama di dunia dengan kapal pesiar untuk membantu menahan wabah di asrama pekerja migran awal tahun lalu. Diluncurkan pula Cruise Ship Certification untuk kembali membangun minat berpesiar.
STB bekerja sama dengan mitra industri untuk memetakan jalur baru bagi sektor pariwisata Singapura. Tourism Recovery Action Task Force (TRAC) yang terdiri atas para pemimpin industri pariwisata Singapura, baik swasta maupun publik, mengidentifikasi peluang pemulihan.
Singapura secara bertahap berupaya mencari cara untuk melanjutkan operasional pariwisata dengan aman sambil memberikan pengalaman bermakna untuk pelancong. Untuk itu, STB melibatkan para pemangku kepentingan industri untuk pengembangannya.
Banyak perusahaan pariwisata di Singapura telah tersertifikasi SG Clean, tanda bahwa para pelaku usaha telah mematuhi standar tinggi kebersihan lingkungan. Per 25 Januari 2021, STB menerbitkan lebih dari 1.390 sertifikat SG Clean Quality Mark untuk pelaku industri pariwisata.
Selain itu, STB bermitra dengan pelaku industri teknologi untuk membangun kapabilitas dan meningkatkan ketertarikan wisatawan. STB menjalin kemitraan baru dengan pemain e-commerce, bank, payment gateways, dan agen perjalanan daring (online travel agents/OTAs).
Untuk membangun kemampuan digital baru, STB juga bermitra dengan pemain digital seperti Facebook, LinkedIn, Airbnb Experiences, dan Amazon Explore untuk mengadakan lokakarya online untuk industri pariwisata. Transformasi itu dinilai sangat penting di era saat ini.
Pada 2021, STB akan terus mengupayakan pengembangan bisnis pariwisata untuk mempertahankan kapabilitas industri. Inovasi dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta tren yang terus berkembang saat perjalanan lintas batas sudah bisa dilakukan.